Dewantara.id, Jakarta – Kesenian, kewirausahaan dan karir merupakan aktivitas yang mewarnai kehidupan umat manusia. Bukan hanya di dunia nyata namun sudah masuk ke dunia maya.
Faktanya, dalam dunia yang mengglobal, berbagai aktivitas di seluruh sudut dunia akan sangat cepat tersampaikan informasinya ke sudut-sudut bagian dunia lainnya jika diunggah (upload) melalui media dunia maya. Pendek kata, media online, menjadi kekuatan definitif, kekuatan penentu dalam berbagai kompetisi dunia global. Dengan latar belakang di atas, sangat relevan ketika Diofest 2018 yang diselenggarakan oleh SMA Diponegoro 1 Jakarta kali ini mengusung tema “The Power of Media online”.
Dipofest yang merupakan integrasi dari tiga kegiatan yakni Carrier day, Pentas Seni dan Bazaar Kewirausahaan, dalam perjalanannya selalu ada yang istimewa untuk ditampilkan di tiap tahun penyelenggaraannya. Demikian juga penyelenggaraan Dipofest 2018 kali ini. Rangkaian acara yang diselenggarakan selama tiga hari yaitu pada hari Selasa, Rabu dan kamis, tanggal 20 – 22 Februari 2018 memang cukup istimewa, keistimewaan yang muncul dalam racikan kolaborasi banyak kegiatan hasil sinergi seluruh warga sekolah, utamanya siswa dan guru.
Rangkaian acara yang diikuti selama Dipofest 2018 ini diantaranya pameran seni dan pendidikan, pagelaran musik, bazaar kewirausahaan, seminar pendidikan tentang bagaimana Masuk Perguruan Tinggi Negeri yang rencananya akan menampilkan Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dan Universitas Negeri Solo, serta diadakan talkshow profesi terkait dengan “bisnis” melalui media online (The Power of online Media) serta lomba fotografi dan tentunya peluncuran buku.
Untuk pameran seni, ditampilkan berbagai karya peserta didik yang memadukan unsur verbal dan visual, rupa dan sastra yang meliputi karya 56 peserta didik SMA Diponegoro. Sementara itu Untuk pameran pendidikan juga cukup banyak melibatkan Perguruan Tinggi Negeri dan swasta, termasuk perguruan kedinasan, membuka stand pada Dipofest tahun ini. Sedang untuk bazar kewirausahaan kali ini mengambil tema kuliner daerah dalam bentuk makanan keseharian. jajanan maupun minuman.
Pada segmen peluncuran buku, akan ada setidaknya lima buah judul buku luar biasa hasil karya siswa-siswi SMA Diponegoro 1 yang juga dilaunching, diantaranya adalah angkasa maroko, dan Colour of life. Untuk bazaarnya sendiri produk yang coba dihasilkan dan dikemas dengan apik adalah makanan dan minuman yang memang berasal dari beberapa daerah di nusantara, hal ini semata-mata agar panggung kali ini tidak pula nihil budaya daerah yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.
Segmen acara yang tentu sangat ditunggu-tunggu pecinta seni adalah adanya pentas seni yang menampilkan talen-talent di bidang musik, dan tari (dance) dari peserta didik SMA Diponegoro sendiri juga tidak ketinggal akan disemarakkan oleh bintang tamu Group Band Nasional The Rain asal Yogyakarta yang sekarang hijrah di Ibu Kota Sudah barang tentu The Rain akan menyuguhkan lagu-lagu hitnya yang tidak asing ditelinga pecinta musik pop Indonesia, diantaranya tembang yang berjudul “Terlatih Patah Hati.” Pentas seni ini terbuka untuk umum dan gratis, demikian informasi yang diperoleh dari Dheny Firmansyah Guru seni Musik SMA Diponegoro 1 Jakarta.
Acara pembukaan Dipofest sendiri telah dibuka pada hari Selasa, 20 Pebruari 2018 diawali dengan doa bersama oleh seluruh guru, karyawan dan peserta didik. Dalam sambutannya, Hanny Atie Sumarni, kepala sekolah SMA Diponegoro 1 Jakarta menyatakan “Bahwa dengan ilmu seseorang punya daya untuk maju, dengan seni hidup akan lebih indah, dan dengan agama hidup bisa teratur.”
Annisa