Dewantara, Bandung – Menurut informasi yang disampaikan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat dan juga aktivis lingkungan Al Gore melalui akun instagram @algore miliknya, 35 lokasi di dunia mencapai rekor terpanas baru pada tahun 2018. Lokasi-lokasi tersebar di seluruh belahan bumi, ada yang di kawasan Amerika Utara, Eropa, Eurasia, Timur Tengah, serta Asia.
Kebanyakan orang di dunia merasakan musim kemarau yang ekstrem sebagaimana kita lihat pada berita-berita luar negeri. Hampir setiap benua mengalami beberapa rekor panas yang baru tahun ini.
Beberapa diantara lokasi di wilayah Amerika Utara adalah Denver-Colorado(40,5°C), Mount Washington-New Hampshire(15,5°C), Burlington-Vermont(27°C), dan Montreal-Kanada(36,6°C). Di Eropa ada di Motherwell(33,2°C) dan Glasgow(31,9°C) Skotlandia, Shannon-Irlandia (32°C), dan Belfast (29,5°C) dan Castlederg (30,1°C) Irlandia Utara. Di Eurasia ada di Tbilisi-Georgia(40,5°C), Yerevan-Armenia(42°C), dan sebagian wilayah Rusia (28°C). Di Timur Tengah terjadi di Quriyat-Oman(42,6°C).

Cuaca panas ekstrem di Benua Asia sudah memakan korban, seperti di Jepang dan Korea Selatan. Serangan cuaca panas (heatstroke) di Jepang telah menewaskan 44 orang sejak 9 Juli 2018 dengan suhu mencapai 38°C di Tokyo dan 41,1°C di Kumagaya. Di Korea Selatan 10 orang tewas, suhu mencapai 31°C di Gangneung dan 29,2°C di Seoul sekaligus merupakan rekor panas buat Seoul. (AM)