Dewantara, Cilegon – Pandemi Covid19 menantang kehidupan sehari-hari manusia yang ‘sebelumnya normal’ menjadi ‘new normal’, begitupun pada dunia olah raga. Seluruh stakeholder olah raga berusaha mencari formula yang tepat untuk menjaga kesehatan serta mentalitas kompetisi para atlit. Taekwondo Indonesia (TI) merupakan induk cabang olah raga yang masih aktif berkompetisi melalui kompetisi virtual.
Kementrian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) mengawali dengan menggelar ‘1st Indonesia Taekwondo E-Poomsae Tournament Battle 2020’ pada 4-5 Juli 2020. Lalu berbagai organisasi maupun asosiasi taekwondo mengikuti, termasuk menggelar event taekwondo level nasional bahkan internasional. Ada ‘Krakatau Poomsae Virtual Championship’ yang diselenggarakan oleh Cilegon Baja Club pada 30-31 Oktober 2020, lalu di Banten ada juga ‘Kejurda E-Poomsae’ pada 23-25 November 2020, dan ‘The Best Indonesia International Changmookwan’ pada 27-29 November 2020.
Prestasi CBC Pada The Best Indonesia International Changmookwan 2020
Changmookwan merupakan perguruan (kwan) yang mulai didirikan pada 1953 di Korea Selatan, lalu mengadopsi seni bela diri taekwondo dan berperan dalam pembentukan Asosiasi Taekwondo Korea (KTA). Pendiri Changmookwan, Lee Nam Suk, sempat menjadi Ketua Umum Direktur Organisasi KTA pada 1961.

Cilegon Baja Club (CBC) pada event ‘The Best Indonesia International Changmookwan’ 2020 mendapatkan 8 medali emas, 7 perak, dan 3 perunggu. Prestasi tersebut menjadi lebih spesial karena beberapa atlit yang memperoleh medali merupakan atlit yang berlatar belakang cabang kyorugi (tarung) dan harus mempelajari teknik yang baru sekaligus menjalani kompetisi cabang poomsae (seni).
Pada penyerahan dan pengalungan medali Changmookwan 2020 di Kota Cilegon pada Ahad (3/1/2021) turut hadir Wakil Ketua Umum Pengprov TI Banten Andi Soko Setiabudi, Sekertaris Umum Pengcab TI Kota Cilegon M.Ibnu Hilmawansyah, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov TI Banten Malik Firdaus, dan tuan rumah sekaligus Ketua Komite Orang Tua CBC Seli Setiana. Hadir juga perwakilan pimpinan sekolah dari atlit-atlit yang mendapatkan medali, seperti Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Raudhatul Jannah Cilegon, SD Yayasan Pendidikan Warga (YPW) Krakatau Steel (KS) IV, SMPIT Raudhatul Jannah Cilegon, SMP Negeri 1 Cilegon, dan SMA Negeri 2 KS Cilegon.
Malik Firdaus menyampaikan kepada para atlit dan hadirin, “Taekwondo ini mendapatkan apresiasi dari Walikota Cilegon Edi Ariadi. Bahwa dimasa pandemi dapat eksis dan melaksanakan pertandingan. Ke depan pandemi ini akan selesai, kalian jangan terlena dengan hanya mengikuti yang virtual, tapi ketika main di lapangan melihat penonton jadi deg-degan.”

Andi Soko dalam sambutannya menyampaikan, “Pertama, kepada para atlit perlu ditanamkan bahwa prestasi yang sudah diraih tidak berhenti sampai di sini. Kalau saat pandemi dapat berprestasi tentu saat nanti kondisi sudah berangsur normal mampu mendapatkan prestasi yang lebih lagi.” Andi melanjutkan, “Kedua, nanti medali disimpan dan sertifikatnya diliminating. Nanti ketika pelantikan KONI (Komite Nasional Olahraga Indonesia, pen.) Kota Cilegon yang baru nanti kita akan diundang, sehinngga nanti dapat dilihat semua orang.”

Asep Supriyatna dari SDIT Raudhatul Jannah Cilegon dalam sambutannya mengatakan, “Berbicara tentang bela diri saya jadi teringat Muhammad Ali, ia berkata bahwa ‘saya membenci setiap menit waktu latihan tapi saya berkata jangan berhenti. Menderita sekarang dan hiduplah di sisa hidupmu sebagai juara’. Jadi untuk kalian, jangan berhenti berlatih karena kalau berhenti kalian akan jadi pecundang. Terus berlatih karena hidup kita ini tidak bersifat statis, terus berkembang dan selalu dinamis. Jangan puas dengan yang dicapai sekarang. Sekarang ini adalah tanda awal untuk kalian menuju kesuksesan berikutnya. Jadi sekali lagi, tetap rendah hati, jangan berhenti berlatih, ingat juga tugas-tugas kalian yang lainnya. Banyak yang harus dilakukan baik itu sebagai seorang pelajar, seorang atlit, sebagai seorang anak, itu jangan sampai dilupakan. Sekali lagi selamat.”

Seli Setiana, ketika dimintai sambutan, menyampaikan, “Kami mengucapkan terima kasih banyak selalu difasilitasi untuk memberikan aktifitas kepada anak-anak, apakah itu online maupun offline yang tetap dibatasi jumlah pesertanya juga. Kami di sini untuk poomsae, lalu untuk kyorugi di lapangan, tetap diatur jadwalnya, insyaallah tetap mengikuti protokol kesehatan.” Seli juga bercerita, “untuk perekaman pertandingan, kita gantian perekaman, terima kasih sabeum-sabeum muda ini, masyaallah berkali-kali take untuk anak-anak mengambil video terbaik. Saya kira kami sangat membutuhkan dukungan dari Pengurus maupun dari sekolah karena semangat itu kalau sudah berkobar jangan sampai padam. Kami sebagai orang tua juga akan berusaha untuk memfasilitasi.”
Ibnu Hilmawansyah dalam sambutannya merespon, “Pencapaian ini tidak terlepas dari berbagai pihak. Saya sebagai pemegang amanat pengembangan taekwondo di Kota Cilegon mengucapkan terima kasih, dimana mulai dari bibit atlit inilah diharapkan atlit-atlit yang handal untuk berprestasi di tingkat provinsi dan tingkat nasional tentunya.” Ia melanjutkan, “dalam rapat terakhir KONI juga sangat diapresiasi oleh Walikota Cilegon, beliau sangat support juga untuk kegiatan yang dilakukan oleh taekwondo. Karena taekwondo jadi cabang olah raga percontohan. Akhirnya silat dan karate mengikuti juga.” Ibnu menutup dengan harapan, “mudah-mudahan tahun 2021 kondisi akan semakin membaik dan anak-anak juga dapat beraktifitas dengan baik.”
Ahmad Muttaqin