Dewantara, Jakarta – “Si Doel ; The Movie” sudah tayang di bioskop-bioskop tanah air sejak 4 Agustus 2018. Bagi generasi tahun 1990-an film Si Doel menjadi sarana nostalgia akan sinetron “Si Doel Anak Sekolahan” yang mewarnai layar televisi – lewat stasiun RCTI – yang tayang tahun 1994-2006 lalu, bagaimanakah awal mula ide mengangkat Si Doel ke layar lebar itu berasal?
Awal Mula Ide
Rano Karno, Suti Karno, Cornelia Agatha, dan Maudy Koesnaedi hadir dalam wawancara program Seputar I-News Siang RCTI (28-7-2018) untuk berbincang mengenai film Si Doel The Movie (SDTM). Rano Karno yang bertindak sebagai sutradara SDTM menjelaskan alasannya mengangkat Si Doel ke layar lebar, “Kesatu, Mak Nyak ini sudah 8 tahun mengalami buta dan lumpuh, jadi beliau tidak mungkin kita bawa dalam fase (produksi) yang panjang. Yang kedua, saya belum pernah jadi sutradara film.”
Suti Karno menginformasikan, “Sebetulnya prosesnya sudah lama, hampir setahun lebih. Saya dan Bang Rano berpikir ‘kira-kira pada mau nggak ya’. Ya sudah kami ajak ketemu sambil makan aja dulu, lalu saya hubungi Mbak Cornelia, Maudy, dan Bang Mandra. Dan kita omongin sama-sama.” Mandra menimpali, “kalau nggak diajak makan dulu kita mungkin pada nggak mau kali ya.” sambil tertawa.

Alur Cerita
Film SDTM pada dasarnya akan menjawab pertanyaan penikmat sinetron Si Doel Anak Sekolahan, tentang bagaimana nasib tokoh Doel, Sarah, Zaenab, dan akhirnya Doel milih siapa. Perihal nasib ketiga tokoh utama tersebut beserta akhir kisah cinta mereka yang berusaha dijawab secara singkat dalam film.
“Sarah ini masih istri sah-nya Si Doel. Tapi telah pergi jauh dari Doel selama 14 tahun karena masalah sebelumnya.” kata Cornelia memberikan sedikit bocoran film. “jadi butuh kejelasan dari pihak Sarah.” ia menambahkan. Lalu Maudy menceritakan yang dimaksud dengan ‘masalah sebelumnya’ itu, “Iya, jadi dulu Doel menolong Zaenab saat keguguran, sampai kemudian Sarah pergi ke Belanda.”
Banyak lokasi syuting film yang mengambil tempat di Belanda. Proses syuting memakan waktu satu bulan, walau pengembangan cerita sudah dilakukan selama delapan bulan sebelumnya.
Untuk tokoh-tokoh pemeran tidak ada penggantian. Tokoh Hans masih diperankan oleh Adam Jagwani dan Mak Nyak masih diperankan oleh Aminah Cendrakasih. (AM)