Dewantara, Cilegon – Ketua Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Banten Rumiah Kartoredjo melantik Ketua dan Pengurus KONI Kota Cilegon pada Rabu (27-1-2020) di Greenotel, Kota Cilegon. Turut hadir unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kota Cilegon, Walikota Cilegon Edi Ariadi, dan Walikota Cilegon Terpilih Helldy Agustian.
Abdul Salam yang menggantikan Ketua KONI Cilegon sebelumnya, Budi Mulyadi, memberikan sambutan. “Hadirin yang saya hormati, kepengurusan KONI Kota Cilegon masa bakti 2021-2025 telah dilantik. Harapan saya seluruh pengurus dapat bekerja secara maksimal, mencurahkan segala daya dan upaya demi kemajuan prestasi Kota Cilegon, yang akan kita tuangkan bersama-sama lewat program kerja KONI untuk empat tahun ke depan.” Lalu lanjut Salam, “Tentu kita akan memilih program-program prioritas, yaitu program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Sebaik apapun program KONI Kota Cilegon tidak aka nada gunanya jika tidak didukung pemerintah daerah setempat sehingga kami berharap kepada pemerintah daerah agar dapat memberikan konsentrasi penuh dan serius dalam mendukung program KONI kota Cilegon. sehingga kita dapat menorehkan prestasi yang setinggi-tingginya dalam pada Porprov VI di Kota Tangerang taun 2022.”

Abdul Salam menutup dengan, “Kepada Bapak Walikota Terpilih kami mohon diberikan perhatian khusus, untuk kami pelaku dan insan olah raga Kota Cilegon, sehingga dukungan dan motivasi nantinya memberikan dampak bagi kemajuan olah raga di Kota Cilegon.”
Mengibarkan Merah-Putih
Ketua KONI Provinsi Banten Rumiah Kartoredjo memberikan sambutan yang bersemangat, “Cara mengibarkan bendera merah-putih di negara luar ada dua. Satu, kalau Bapak Presiden datang datang ke negara luar. Dua, kalau anak bangsa bertanding mendapatkan medali. Kalau yang lain tidak peduli, tidak mau berkibar itu bendera.” Rumiah juga memberikan informasi, “ada tidah rencana untuk PON Papua. Harusnya kemarin Bulan Oktober 2020 tapi diundur rencana Bulan Oktober 2021. Dengan kondisi pandemi yang ada peningkatan. Maka ada tiga pilihan. Pertama PON dipertandingkan tapi tanpa ada penonton. Bayangkan yang nonton semut. Kedua, PON dipertandingan tapi hanya nomor-nomor tertentu. Ini pusing juga, bayangkan atlit-atlit yang sudah dipersiapkan mengikuti kualifikasi, persiapan bertahun-tahun tapi kemudian tidak dipertandingkan, kasihan terutama yang nomor beregu. Nah, yang ketiga bisa juga diundur lagi.”

Rumiah menyambung, “Kita berdoa supaya rencana PON berjalan seperti rencana semula. Walau tempatnya tetap akan di Papua.” Ia menutup dengan, “Saya yakin nanti Pak Walikota Cilegon akan mengantar kontingen Cilegon ke sana.”
Walikota Cilegon Edi Ariadi dalam sambutannya menyampaikan, “Mudah-mudahan dengan pelantikan pengurus KONI Kota Cilegon hari ini kita sudah bisa mengenal walikota yang terpilih. Jadi saya tidak berpanjang lebar, mudah-mudahan Pak Maman (Maman Mauludin – Pejabat Sekertaris Daerah Kota Cilegon, pen.) juga bisa mengapresiasi semuanya.”

Pengalungan Medali Taekwondo
Pada kesempatan Pelantikan Pengurus KONI Kota Cilegon juga diisi dengan pengalungan medali kejuaraan taekwondo secara virtual, yaitu kejuaraan The Best Indonesia International Changmookwan 2020, dan Indonesia Taekwondo Speedkicking and Poomsae 2020. Perwakilan yang hadir dan menerima pengalungan medali adalah Sophia Truly Fadlika, Luthfi Sakhi Zaidan, M. Devin Fatan dan Andra Husein Muttaqin.
Ahmad Muttaqin