Dewantara, Cilegon – Pondok Pesantren Daarul Islah yang berlokasi Kota Cilegon berhasil mengirimkan santri-santirnya ke universitas ternama di Timur Tengah yakni Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Pondok pesantren Daarul Islah sendiri telah berdiri sejak tahun 2011 dan terus mewarnai pendidikan di Provinsi Banten melalui Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Islamic Boarding School.
Pada 2017 lalu, dua santri alumni Ponpes Daarul Islah lolos seleksi masuk Universitas Al-Azhar, Kairoi, Mesir. Mereka adalah Nurjamanhuri pelajar asal Merak, Cilegon dan Muhamad Handa Nugraha pelajar asal Pangungrawi, Cilegon, Banten.
Tahun 2018 ini, Ponpes Daarul Islah juga mengirimkan dua alumninya ke Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Dua alumni yang lolos seleksi di Universitas Al-Azhar itu adalah Via Auliah, warga Merak, Kota Cilegon dan Sofi Luthfia pelajar asal Cibaga, Bojonegara. Keduanya berhasil lolos dari ribuan peminat Universitas Al-Azhar dari seluruh Indonesia.
Kepala Bidang Pengajaran, Ustadz Abdul Rosyid Fahim, sebagaimana dilansir beritakarya.co.id, Kamis (5/7/2018) mengatakan, Ponpes Daarul Islah berkomitmen mendorong santrinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, terutama ke universitas ternama baik di Dalam Negeri maupun di Timur Tengah.
“Untuk mendorong santri kami itu, kami melakukan bimbingan tes masuk universitas di Timur Tengah. Lembaga bimtes kami namakan Bimtes Albantani Daarul Islah,” terang Ustadz Abdul Rosyid Fahim, yang merupakan alumnus Al-Iman University, Yaman.
Sekretaris Ma’had, Ustadz Bahrul Ulum menambahkan, bimbingan tes ke Timur Tengah yang dilakukan Ponpes Daarul Islah digelar pada Mei 2018 lalu. Pesertanya datang dari berbagai daerah, mulai dari Medan, Palembang, Lampung, Tegal, hingga Berebes. Jumlah peserta yang mengikuti Bimbingan Tes di Daarul Islah sebanyak 25 orang.
“Tapi yang ikut tes di UIN Jakarta hanya 23 orang. Dalam tes tersebut, 10 peserta Bimtes Daarul Islah lolos masuk Universitas Al-Azhar, dimana dua di antaranya adalah alumni Daarul Islah yakni Via Aulia dan Sofi Luthfia,” terang Ustadz Bahrul Ulum yang merupakan alumnus Universitas Al-Azhar.
Dia menambahkan, ada dua tes yang harus dilalui calon mahasiswa Al-Azhar yakni tes tulis dan tes lisan. Kedua tes itu menggunakan Bahasa Arab. “Bimtes yang kami lakukan di Ponpers Daarul Islah juga menggunakan Bahasa Arab,” kata dia..
Terpisah, Pimpinan Ponpes Daarul Islah, KH Ahmad Yusuf, S.Ag mengucapkan syukur dan bangga atas lolosnya dua alumni Ponpes Daarul Islah di Universitas Al-Azhar.
“Yang pasti bangga, santri kita lolos di perguruan tinggi ternama, Al-Azhar, Kairo, Mesir,” ujarnya dengan mata berbinar.
Ponpes Daarul Islah yang baru berdiri, lanjutnya, dengan berbagai kedisiplinan yang diselenggaakan, ternyata santrinya mampu melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi sekelas Al-Azhar. “Subhanallah, saya bangga dan bersyukur. Mudah-mudahan alumni lain bisa menyusul,” imbuhnya.
KH Ahmad Yusuf, S.Ag menambahkan, saat ini Ponpes Daarul Islah tengah mempersiapkan penerimaan santri baru. Menurutnya, Ponpes Daarul Islah dengan tangan terbuka akan menerima dan mendidik siapapun santri yang belajar di Ponpes Daarul Islah.
Pondok Pesantren Terpadu
Sebagai gambaran, kurikulum yang berlaku di Ponpes Daarul Islah merupakan perpaduan antara kurikulum nasional dengan kurikulum pesantren. Kelebihan perpaduan dua model kurikulum itu bertujuan menggodok kemampuan santri secara akademik dan membangun akhlaknya (spiritual), sehingga santri lahir sebagai pribadi yang cakap yang mengedepankan sendi-sendi agama dalam kehidupannya sehari-hari.
Sementara dalam rangka menunjang pendidikan dan pengasuhan di Po

sumber: beritakarya.co.id
npes Daarul Islah, dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti Lab Komputer, Lab Bahasa, Lab Audio Visual, sarana olahrtaga, sarana ibadah, perpustakaan dan fasilitas pendukung lainnya.
Pondok pesantren Daarul Islah merupakan bagian dari Yayasan Pendidikan Al-Islah Cilegon. Lokasi pondok pesantren terletak di lingkungan Semendaran, Kelurahan Panggung Rawi, Kecamatan Jombang – Kota Cilegon.
“Dalam hal skil pribadi santri, Ponpes Daarul Islah juga mengembangkan budidaya perikanan dan pertanian seperti dari budidaya lele, budidaya melon, semangka dan sayur-sayuran. Ini merupakan program pondok yang muaranya adalah membangun kemandirian santri, sehingga saat selesai belajar di Ponpes Daarul Islah para santri bisa mandiri,” ujar kyai alumni Ponpes Daar El-Qolam, Gintung, Balaraja, Tangerang itu.