Kegiatan Fasilitasi Pembentukan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMK Provinsi Banren telah digelar pada 13-15 Maret 2017 di Hotel Marbella-Anyer. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten itu mengundang 45 orang guru yang mewakili 25 mata pelajaran (mapel) dari masing-masing kabupaten/kota, sehingga dari total 8 kabupaten/kota yang ada di provinsi Banten, sehingga total peserta 360 orang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Engkos Kosasih dalam pembukaan kegiatan kembali mengingatkan bahwa semua kegiatan yang dilakukan dinasnya adalah bagian dari amanat UU no.23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. “Perlu diingatkan kembali, apa yang diamanatkan oleh UU adalah pelimpahan, bukan pengambilalihan. Sehingga pemerintah provinsi mengurusi empat hal pada level sekolah menengah, yaitu personil, sarana, penganggaran, dan administrasi”. Lebih lanjut ia mengatakan “Kami mengurusi total 1108 sekolah, 6025 guru ASN, dan sekitar 14000 guru swasta. Ini yang perlu sama-sama kita jaga”.
Materi yang Disampaikan
Setelah pembukaan – masih di hari pertama – Nur Hudaya dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menyampaikan Pengembangan Penilaian Hasil Pembelajaran Berbasis High Order Thinking Skills (HOTS). Ia menyampaikan “Dalam penilaian terdapat pengukuran, testing, pengamatan, wawancara, dan juga studi dokumentasi. Selanjutnya, apabila kita sebagai guru mau melakukan penilaian secara HOTS, maka kita harus memulai dengan mengajarkan cara belajar secara HOTS”.
Pada hari kedua, panitia mulai membagi 360 peserta kedalam 5 ruangan sesuai rumpun mapel. Maka di masing-masing ruangan disampaikan rangkaian materi Pedagogik Kritis dan Praktis Berbasis Hasil UKG yang disampaikan oleh Sholeh Hidayat dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan Mustofa Kamil dari Universitas Islam Syekh Yusuf.
Pembentukan Pengurus Forum MGMP dan MGMP Mapel
Sesuai tugas dari Bidang Ketenagaan dan Kelembagaan Dindikbud Provinsi Banten, maka peserta juga menghimpun diri untuk merumuskan Anggaran Dasa/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sekaligus membentuk struktur pengurus. AD/ART dan struktur pengurus itu dibuat masing-masing untuk Forum MGMP Provinsi Banten serta untuk 25 MGMP untuk masing-masing mapel.
Pada rapat pembentukan Pengurus Forum MGMP, Didi Supriyadi hadir, mendampingi dan memberikannya pandangannya kepada pengurus Forum MGMP. “Baik sekali apabila ada forum, supaya bisa memfasilitasi teman-teman guru pada MGMP mata pelajaran.” Ia lalu menambahkan, “Yang penting pimpinan forum maupun pengurus forum harus memiliki ‘willing’, ‘feeling’, ‘reasoning’. Sehingga nantinya mempunyai komitmen yang tinggi”.

Pada hari ketiga, AD/ART dari Forum MGMP Provinsi serta MGMP 25 mapel di-sahkan. Selain itu, Kepada Bidang Ketenagaan dan Kelembagaan Dindikbud Provinsi Banten Adolfina Nopelis secara resmi melantik Pengurus Forum MGMP SMK Provinsi Banten dan MGMP 25 mapel. Maka tujuan kegiatan fasilitasi pembentukan MGMP berhasil dilaksanakan.
Adolfina di hadapan forum mengatakan “Dengan pelantikan, maka tanggungjawab saat ini sudah berada di pundak bapak dan ibu sekalian. Yang kami harapkan tentunya kehangatan kebersamaan, sehingga pelaksanaan kegiatan ke depan dapat mencapai target tertinggi yang kita canangkan”. Kegiatan pun ditutup, lalu para pengurus dan panitia mempersiapkan pengesahan AD/ART. Seluruh peserta diberikan sertifikat kegiatan.

Dewantara mewawancarai perwakilan peserta. “Pembentukkan ini sangat bagus. Tentu menjadi kesempatan baik bagi guru untuk menjadikan MGMP sebagai wadah solusi dalam rangka berdiskusi, berdialog seputar persoalan di lapangan terkait pembelajaran”, ungkap Rohmatul ketua MGMP Sejarah. Ia menambahkan, “Semua guru harus aktif dan berpartisipasi dalam wadah MGMP yang sudah terbentuk”.
Kehadiran pengurus MGMP serta program kerja diharapkan dapat mewarnai pembangunan pendidikan di Provinsi Banten. Dengan bekerjasama dengan Dindikbud Provinsi Banten, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK, para pengawas, serta Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan maka cita-cita besar untuk mengangkat kualitas pembelajaran di kelas sampai pengembangan karier guru dapat dicapai dengan maksimal.
Ahmad Muttaqin