Dewantara, Jakarta – Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang Salahuddin Wahid atau akrab dipanggil Gus Sholah memiliki sejumlah tips untuk masyarakat, khususnya umat Islam dalam memilih pemimpin pada pemilihan presiden 2019 mendatang. Pertama yaitu perhatikan rekam jejaknya.
“Yang paling penting menurut saya ya rekam jejak, apa yang sudah dilakukan. Kalau visi kan bisa disusun, misi juga bisa disusun. Tapi belum tentu visi itu dijalankan atau mampu dijalankan. Tentunya apa yang sudah dijalankankan dari calon yang perlu kita lihat,” jelas Gus Sholah kepada Dewantara.id, Senin (17/7).
Selanjutnya menurut Adik Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu yang perlu diperhatikan yaitu visi dan misinya. Menurutnya, visi dan misi calon dan wakil presiden mendatang harus mampu mensejahterahkan masyarakat.
“Karena rakyat itu kan 87 persen itu umat Islam. Jadi kalau bicara rakyat itu ya otomatis bicara umat Islam. Sejauh mana program atau rekam jejak ataupun kebijakan dari calon yang kita yakini mampu memberikan kesejahteraan, mampu memberi keadilan kepada rakyat,” imbuhnya.
Sementara ketika berbicara tokoh Islam yang sedang mencuat namanya yaitu Mahfud MD dan Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, Gus Sholah menilai mantan Ketua Mahkamah Konstitusi lebih tepat dalam mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019.
Gus Sholah beralasan Mahfud MD memiliki rekam jejak yang dapat melengkapi Jokowi, ketimbang TGB yang memiliki rekam jejak hampir sama dengan Jokowi.
“Kalau TGB pengalamannya sebagai gubernur. Kalau Mahfud kan pengalamannya pernah sebagai menteri, sebagai ketua mahkamah konstitusi dan DPR. Jadi Mahfud lebih memahami masalah secara nasional, nah kalau TGB lebih memahami banyak masalah tapi dalam lingkup yang sempit,” tutur Gus Sholah.
Ia menambahkan persoalan penegakan hukum juga perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintahan terpilih mendatang. Karena itu, Mahfud MD akan bisa lebih membantu Jokowi jika nantinya terpilih kembali pada Pilpres 2019.
“Masalah hukum menurut saya yang paling penting itu masalah penegakan hukum. Ini juga pernah saya sampaikan ke Jokowi ketika menjadi calon presiden, ada 4 masalah yang menurut saya mendapat perhatian. Yang pertama yaitu penegakan hukum termasuk korupsi, kedua reformasi birokrasi, ketiga pemerataan pembangunan dan pendidikan,” imbuhnya.
Presiden Joko Widodo mengatakan telah mengantongi sejumlah nama yang bakal menjadi calon wakil presiden untuk mendampinginya pada Pilpres 2019 mendatang. Dua di antaranya yaitu mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB).
“Tapi harus dimengerti, ya. Kantong saya itu enggak cuma satu. Kantong luar ada, kantongan dalam ada. Kantong celana ada kanan dan kiri. Masih ada kantongan belakang juga,” jelas Jokowi usai hadir dalam Kuliah Umum Akademi Bela Negara Partai Nasdem, Senin (16/7).
Kendati demikian, Jokowi menegaskan masih perlu menggodok nama-nama calon wakil presiden sebelum diumumkan ke publik. Sementara itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan membuka pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden pada 4-10 Agustus mendatang.