Lemari spesimen serangga tertua Jepang berusia hampir 200 tahun akan ditampilkan kemungkinan untuk terakhir kalinya di Tokyo.
Museum Universitas Tokyo yang terletak di distrik Hongo, telah menampilkan 72 jenis serangga, termasuk didalamnya lalat hijau, tawon dan capung. Pameran spesial bertajuk “Ultimate Insect Specimens: Treasured Entomology Collection of the University of Tokyo Spanning the Edo to Hessei Eras.” Lemari serangga ekshibisi ini dikumpulkan sejak 1830 dan 1844 oleh Musashi Sekiju (1766-1861), seorang pembantu pribadi shogun di akhir Era Edo (1603-1867). Musashi juga dikenal sebagai ahli herbal.

Spesimen serangga ini dimasukkan ke dalam kapas. Ditutup gelas kaca cembung, terakhir kemudian dibalut kertas tradisional khas Jepang “washi”.
Diwartakan oleh Asahi Shimbun (30/07/2018), pameran ini ditaksir menjadi pameran terakhir bagi masyarakat untuk melihat spesimen serangga dengan teknik tradisional karena terlalu seringnya ditampilkan akan merusak bahan penting dari lemari ini. Masaya Yago, profesor biologi Universitas Tokyo dan selaku pengurus pameran ini, berkata, “lemari serangga ini diciptakan sebagai cagar budaya yang penting di Jepang.”
Ia berujar bahwa tak ada rencana ke depan untuk menampilkan lagi lemari spesimen serangga ini di khalayak umum. Pameran ini berlangsung hingga 14 Oktober 2018 dan bebas biaya. Diharapkan lemari spesimen ini diberi perawatan khusus dan direstorasi.