Dewantara- Pemerintah Norwegia berencana melarang penggunaan cadar penutup wajah di taman kanak-kanak, sekolah dan universitas. Mengutip independent.co.uk, Pemerintah minoritas Norwegia optimistis akan mendapat dukungan oposisi untuk tindakan tersebut.
Sebelumnya Perancis, Belanda, Belgia, Bulgaria dan negara bagian Jerman, Bavaria, memberlakukan larangan mengenakan cadar penuh di tempat umum.
“Kami memiliki semua alasan untuk percaya bahwa ini akan disetujui oleh parlemen,” kata Menteri Pendidikan Torbjoern Roe Isaksen.
Norwegia akan mengadakan pemilihan pada 11 September. Norwegia akan menjadi negara pertama di Eropa Timur dan Atlantik Utara yang melarang cadar untuk orang dewasa dan anak-anak.
“Pakaian penutup wajah seperti niqab atau burqa tidak dianggap di sekolah-sekolah Norwegia. Kemampuan untuk berkomunikasi adalah nilai dasar,” kata Menteri Imigrasi dan Integrasi, Per Sandberg, dalam sebuah konferensi pers.
Karyawan yang bersikeras mengenakan cadar akan berisiko kehilangan pekerjaan mereka, dan siswa bisa menghadapi pengusiran dari universitas, tambahnya.
Pada bulan Mei, parlemen Austria menyetujui larangan pemakaian burqa. Wanita yang mengenakan cadar wajah penuh didenda € 150 (130). Larangan tersebut akan mulai berlaku pada Oktober 2017.
Annisa