Dewantara, Cilegon- Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Cilegon kembali menggelar workshop yang fokus terhadap pengembangan kompetensi guru, kali ini tema yang diangkat adalah Peningkatan Mutu Pendidikan dan Implementasi Animasi Drawing dalam Pembelajaran. Sebanyak 150 guru dari 15 sekolah berbagai jenjang ikut ambil bagian pada kegiatan yang diselenggarakan pada 14 Januari 2017 di aula SMP-IT Raudhatul Jannah tersebut.
Tugas Utama Guru
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertera pada pasal 3 Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yaitu “mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab”. Maka sebagai aturan yang harus ditaati, para stakeholder dunia pendidikan termasuk guru perlu meluruskan kembali tujuan pembelajaran yang merujuk pada tujuan pendidikan nasional.
Tujuan pendidikan tersebut senada dengan visi Kurikulum 2013. Ismun Darajatiningsih, selaku Pengawas Sekolah Provinsi Banten yang membuka kegiatan workshop Peningkatan Mutu Pendidikan dan Implementasi Animasi Drawing dalam Pembelajaran, dalam sambutannya mengingatkan kembali kepada guru-guru yang hadir tentang tugas utama guru, yaitu membekali peserta didik untuk mampu berjuang atau berkiprah di masa depan. Ia menjelaskan, “Ruh dari Kurikulum 2013 adalah pelaksanaan pembelajaran secara active learning. Bagaimana kita bisa melaksanakan pembelajaran yang aktif maka kita juga harus kreatif dan inovatif”.
Apabila ada 4 tingkatan keterampilan berpikir, yaitu menghapal (recall thinking), dasar (basic thinking), kritis (critical thinking) dan kreatif (creative thinking). Lalu guru ingin membawa peserta didik pada dua tingkat terakhir (berpikir kritis dan berpikir kreatif), maka guru harus memahami bahwa apa yang akan guru hasilkan tergantung dari apa yang akan guru mau lakukan.
Meningkatkan Variasi Media Pembelajaran
Guru pada abad 21 perlu memiliki bekal kemampuan mendidik, mengajar, dan mengevaluasi pendidikan peserta didik. Paradigma pembelajarannya sudah berubah dari teacher oriented menjadi student oriented. Sebagai turunan dari pembelajaran yang student oriented tersebut, maka dikembangkan pula berbagai model pembelajaran. Dalam seluruh model pembelajaran yang digunakan, baik itu problem based learning, discovery learning, project based learning, dan inquiry, penguasaan media pembelajaran menjadi hal yang sangat penting.
Media pembelajaran hari ini sudah berkembang tidak hanya menggunakan teks, audio, maupun audio-visual saja, namun sudah berkembang menggunakan multimedia. Seperti misalnya animasi interaktif dan CD multimedia interaktif.
IGI Kota Cilegon dalam workshop kali ini menampilkan pelatihan media animasi Sparkol, lalu kemudian Powerpoint tingkat lanjut. Materi disampaikan oleh Dahli Ahmad, yang juga selaku Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan IGI Pusat.
Sparkol sendiri saat ini telah menjadi primadona baru media pembelajaran. Tampilannya yang memadukan antara gambar-tulisan yang disajikan secara artistik mampu menarik peserta didik. Karena apabila Powerpoint pergantian gambar-tulisannya per slide dan terputus-putus, maka Sparkol menampilkan pergantian gambar-tulisannya sebagai satu kesatuan cerita, tentunya dengan tampilan efek gerak yang jauh lebih memukau.
Dalam pelatihan Powerpoint tingkat lanjut, para guru peserta dilatih untuk membuat template-nya sendiri. Pada pelaksanaannya peserta banyak mengulik menu “slide master” yang ada pada software Powerpoint. Lalu pada akhirnya menghasilkan template-nya sendiri, sehingga para guru peserta nantinya dalam pembelajaran di kelas dapat berbangga memiliki ciri khas Powerpoint-nya sendiri.
Para guru peserta menanggapinya dengan antusias. Lili Supendi, guru sejarah dari SMA YPA Al-Hidayah mengatakan, “Senang sekali bisa ikut workshop seperti ini. Saya sendiri berhasil membuat beberapa tampilan dalam animasi Sparkol saya”. Dengan mempraktekkannya langsung di laptop masing-masing, dalam workshop ini para guru peserta dituntut untuk mampu menghasilkan produk animasi Sparkol-nya dan diserahkan kepada panitia IGI.
Para guru merasakan manfaat kegiatan workshop. “Bermanfaat sekali. Di pelajaran sosiologi, Sparkol ini sudah bisa saya gunakan untuk menjelaskan materi-materi terkait beberapa KD, seperti pembahasan kelompok sosial”, ungkap Ajeng, guru sosiologi di SMA-IT Raudhatul Jannah.
Ahmad Muttaqin