KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo mengatakan guru memiliki peran penting dalam penyampaian etika di media sosial. Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun ke-71 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/11).
Menurut Presiden Jokowi, materi pembicaraan di media sosial lebih banyak saling menghujat, menjelekkan, dan memaki antar anak bangsa, yang menurutnya bukan tata nilai Indonesia.
“Menghujat, saling menjelekkan, saling memaki, fitnah-fitnah, adu domba, ada semua di media sosial kita. Ini adalah tugas Bapak dan Ibu guru untuk memberitahu kepada anak didik kita, karena nilai-nilai ke-Indonesia-an kita bukan itu,” tegas Presiden.
Karena itu, kata dia, penting bagi para guru untuk mengajak anak didiknya bermedia sosial dengan santun dan hal-hal yang positif.
“Terutama untuk anak yang mulai menginjak ke SMP, menginjak ke SMA/SMK, agar diberitahu etika berinternet, netiquette, sopan santun dalam menyampaikan sesuatu di media sosial, ini penting sekali,” ujarnya.
Pada peringatan yang mengambil tema “Guru dan Tenaga Kependidikan Mulia Karena Karya” ini Presiden Jokowi juga menganugerahkan penghargaan Satya Lencana Pendidikan pada 52 orang guru teladan yang diwakili oleh 15 pendidik.
Juga dilakukan penyerahan penghargaan Dwija Praja Nugraha oleh Menteri Agama kepada kepala daerah yaitu Gubernur DI Yogyakarta, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Kalimantan Timur, Gubernur Maluku, Bupati Labuhanbatu Selatan, Bupati Purwakarta, Bupati Tasikmalaya, Wali Kota Cilegon, Wali Kota Surakarta, Bupati Karanganyar, Bupati Sleman, Wali Kota Malang, Bupati Hulu Sungai Utara, Bupati Tabalong, Bupati Kutai Kartanegara, Bupati Morowali, dan Bupati Murung Raya. (Annisa/setkab)