Dewantara
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
Dewantara
No Result
View All Result
Home Kabar

Tradisi Hari Pertama Sekolah di Berbagai Negara

admin by admin
July 21, 2016
in Kabar, Nasional
0
Tradisi Hari Pertama Sekolah di Berbagai Negara
55
SHARES
616
VIEWS
Share on TwitterShare on Facebook

Dewantara, Jakarta – Sambutan hari pertama anak bersekolah, terutama di jenjang taman kanak-kanak dan sekolah dasar ternyata juga dilakukan di beberapa negara lain di Asia dan Eropa. Beberapa di antaranya yaitu Rusia, erman, Selandia Baru, Cina dan India.

Nah seperti apa tradisi “Hari Pertama Sekolah” di sana. Berikut ini tradisinya seperti dikutip dari laman Kemendikbud:

1. Rusia
Di Rusia, sekolah dimulai pada tanggal 1 September. Hari pertama sekolah disebut sebagai hari pengetahuan. Merupakan hari yang sangat penting bagi anak yang pertama kali masuk ke sekolah. Sekolah mengadakan upacara penyambutan khusus untuk para murid baru beserta keluarganya. Anak-anak akan memakai baju yang terbagus miliknya dan membawa bunga untuk guru mereka.

Di hari pertama ini, anak-anak mengikuti tradisi lonceng pertama. Salah satu anak kelas satu SD akan naik di pundak kakak kelasnya. Kemudian mereka akan memutari halaman sekolah sambil membunyikan lonceng sekolah. Semua orang tua yang datang akan bertepuk tangan memberikan semangat.

2. Jerman
Hari pertama sekolah di Jerman bernama Einschulung. Tradisi ini hanya dilaksanakan oleh anak kelas satu SD. Ketika hari pertama datang ke sekolah, mereka akan menerima tas yang berbentuk kerucut. Tas ini namanya schultute, yang berarti tas sekolah. Di dalamnya terdapat permen, hadiah dan juga perlengkapan sekolah. Setelah isi di dalam tas kerucut itu diambil anak-anak, kemudian tas yang sudah kosong tersebut dikumpulkan kembali ke sekolah. Tujuannya untuk digantung dilangit-langit kelas sehingga mengingatkan murid bahwa sekolah itu menyenangkan.

3. Selandia Baru

Hari pertama sekolah di Selandia Baru dimulai pada bulan Februari. Di Selandia baru ada suku asli yang bernama Maori, oleh karena itu upacara penyambutan anak sekolah menggunakan adat suku Maori, yang disebut dengan Powhiri. Pada acara ini ada guru yang meneriakkan panggilan semangat selamat datang. Setelah itu sekelompok kakak kelas akan menarikan tarian selamat datang dengan penuh semangat. Tarian ini diikuti dengan hentakan kaki, tepuk tangan dan teriakan penuh semangat. Semua yang menyaksikan menjadi terbawa semangat baru pada tahun ajaran baru.

4. Cina

Tradisi hari pertama sekolah di Cina tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Anak-anak akan berkumpul di lapangan seperti sedang upacara kemudian kepala sekolah akan memberikan pidato sambutan selamat datang bagi seluruh anak-anak. Di Cina, setelah anak-anak mendengarkan pidato kepala sekolah kemudian salah satu murid akan menyebutkan janji siswa. Juga terdapat tradisi upacara penerimaan murid dengan cara sujud (kowtow dalam bahasa China) kepada orangtua dan guru yang ada di sekolah. Tradisi ini dikenal dengan nama upacara Qi Meng (pencerahan). Lain halnya di kota Nanjing, sang kepala sekolah membawa murid-muridnya ke sebuah kuil, kemudian anak-anak akan menulis kaligrafi cina yang berarti “manusia” lalu dahi mereka akan diberi titik merah yang berarti kebijaksanaan.

Tradisi ini dikenal sangat penting di China, karena sudah sejak China kuno, para siswa sebelum masuk diterima secara di sekolah harus menempuh tradisi ini.

Namun, yang diutamakan dalam tradisi adalah siswa harus bersujud di depan guru dan orangtua mereka, lalu bangun untuk memeluk orangtua mereka yang berdiri tepat di depan para siswa.

5. Jepang

Sekolah-sekolah di Jepang akan memulai hari pertamanya di tanggal 1 April.  Tanggal ini ditetapkan karena simbol dari mekarnya bunga sakura. Ya, musim semi dimulai – dan murid-murid baru itu bagaikan bunga sakura, harapan bangsa.

Hari pertama sekolah adalah perayaan, dan para kerabat memberi hadiah pada anak yang jadi siswa baru itu. Hadiah utama adalah tas kotak dan keras yang disebut randoseru. Hadiah yang special adalah meja belajar baru di dalam rumah.

Di sekolah, siswa baru dan para orang tua disambut oleh nyugakushiki,  yaitu seremoni pintu masuk yang ditandai dengan potong pita. Kemudian para siswa dan orang tua dipandu berkeliling sekolah diiringi nyanyian selamat datang dari kakak-kakak kelas yang berbaris layaknya pagar ayu/ pagar bagus dalam pernikahan Jawa. Yanuar Jatnika/dari berbagai sumber

6. India

Upacara penyambutan anak baru di India disebut dengan praveshanolsavam. Berbagai cara yang dilakukan sekolah-sekolah dalam menyambut murid barunya. Ada yang menyelenggarakan pawai sekolah, semua anak baru akan keliling lingkungan sekolah dengan iringan arakan musik dan balon. Ada juga yang menyelenggarakan chendamelan, yaitu pertunjukan musik drum yang dilakukan sekelompak kakak kelas laki-laki untuk menyambut adik kelas mereka. Semua area sekolah dihias dengan indah dan murid baru akan mendapatkan hadiah permen. (Kemendikbud/Annisa)

Tags: hari pertama sekolahkemendikbud
Tweet14Share22Share6Share
admin

admin

Related Posts

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

March 23, 2025
Peresmian Ruang Kelas Masa Depan oleh Dirut PT.SPC Raymond, Direktur wilayah EMEA Google for Education Colin dan Staf Khusus Menteri Kemendikdasmen Rowi.

Google dan SPC Luncurkan ‘Ruang Kelas Masa Depan’, Kemdikdasmen, Pemprov Banten, dan KSRG Dukung

March 12, 2025
Sambutlah, Sekolah Negeri Pertama KSRG di Provinsi Banten: SMPN 5 Kota Cilegon

Sambutlah, Sekolah Negeri Pertama KSRG di Provinsi Banten: SMPN 5 Kota Cilegon

February 11, 2025
SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

October 22, 2024
Jelang Pilkada 2024, BAWASLU Jakarta Barat Membuka Rekrutmen 3.452 Pengawas TPS

Jelang Pilkada 2024, BAWASLU Jakarta Barat Membuka Rekrutmen 3.452 Pengawas TPS

September 25, 2024
UNICEF bersama Kemenkes RI Sosialisasikan Helping Adolescent Thrive (HAT) di Kota Cilegon

UNICEF bersama Kemenkes RI Sosialisasikan Helping Adolescent Thrive (HAT) di Kota Cilegon

August 8, 2024
Pengabdian Masyarakat Pembuatan Konten Media Sosial & Website di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta

Pengabdian Masyarakat Pembuatan Konten Media Sosial & Website di Desa Wisata Pentingsari Yogyakarta

July 8, 2024
Optimasi Search Engine Optimization (SEO)

Optimasi Search Engine Optimization (SEO)

July 8, 2024
Load More

Tentang Kami

Dewantara adalah situs informasi seputar kebudayaan khususnya lingkup pendidikan. Berisi artikel, berita, opini dan ulasan menarik lainnya. Dihuni oleh para penulis dan praktisi berpengalaman.

E-mail: jejaringdewantara@gmail.com
Yayasan Bintang Nusantara

Follow Us

Category

  • Advetorial
  • Dari Anda
  • Galeri
  • Garis Waktu
  • Internasional
  • Jejak
  • Jendela Dunia
  • Kabar
  • Kakiku
  • Komunitas
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • Opini
  • Praktisi
  • Profil
  • Sains
  • Seni Budaya
  • Siswa
  • Sosok
  • Tips
  • Uncategorized

Popular

  • SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • “Bahasa Melayu Sebagai Lingua Franca Masa Kurun Niaga”

    33 shares
    Share 13 Tweet 8

Recent News

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

March 23, 2025
Peresmian Ruang Kelas Masa Depan oleh Dirut PT.SPC Raymond, Direktur wilayah EMEA Google for Education Colin dan Staf Khusus Menteri Kemendikdasmen Rowi.

Google dan SPC Luncurkan ‘Ruang Kelas Masa Depan’, Kemdikdasmen, Pemprov Banten, dan KSRG Dukung

March 12, 2025

© 2018 Dewantara.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi

© 2018 Dewantara.id

Go to mobile version