Dewantara – Olimpiade Matematika Internasional (IMO) ke-59 secara resmi telah dibuka pada Minggu (8/7) di Kota Cluj-Napoca di Romania Barat. Olimpiade tersebut akan berlangsung sampai 13 Juli dan upacara penyerahan hadiah akan diselenggarakan.
Acara ini diikuti lebih dari 600 siswa sekolah menengah terbaik di dunia matematika. Ahli Matematika Inggris Geoff Smith yang juga Presiden Dewan IMO, mengatakan Romania merupakan ibu pertiwi Olimpiade Matematika Internasional. Sebab negeri itu telah menggagas dan menyelenggarakan edisi pertama pada 1959.
“Sebagai anak yang baik, itu (IMO) harus menemui orang tuanya,” canda Geoff Smith.
Ahli matematika berusia 65 tahun itu menjelaskan kegiatan tersebut adalah pengalaman unik dan kesempatan langka untuk menghubungkan persahabatan dan meneliti hubungan dengan orang-orang yang luar biasa dari seluruh dunia.
Sementara Presiden Romania Klaus Iohannis, yang menghadiri upacara pembukaan, mengatakan, suatu kehormatan bagi negerinya untuk memiliki kesempatan membuktikan kepada seluruh dunia komitmennya dan keterbukaan ke arah pengetahuan, ilmu dan kerja sama internasional pada tahun Romania merayakan 100 tahun persatuan nasional.
“Cara terbaik untuk merayakan keberhasilan besar masa lalu ialah membangun masa depan yang kokoh buat generasi muda. Tak ada cara yang lebih cocok untuk melakukan ini selain penanaman modal di bidang pendidikan, kerja sama lintas perbatasan dan pembangunan yang bereklanjutan,” kata Iohannis, sebagaimana dikutip Xinhua.
Ia berharap Romania bisa menjadi tujuan menarik bagi penelitian di bidang matematika dan ilmu pengetahuan.
IMO adalah Olimpiade ilmu pengetahuan yang terbesar, tertua dan paling bergengsi buat murid sekolah. Sejarah IMP berawal dari 1959, ketika edisi pertama diselenggarakan di Brasov, Romania Tengah, dengan diikuti tujuh negara yakni Romania, Hongaria, Bulgaria, Polandia, Cekoslowakia, Jerman Timur dan USSR.
Tahun ini, Romania menjadi tuan rumah acara itu untuk ke-6 kali. Romania dan Bulgaria adalah dua negara yang selalu mengikuti semua edisi tanpa gangguan.
Menurut peraturan kompetisi, masing-masing negara dapat mengirim satu tim yang terdiri atas enam siswa sekolah menengah atau per orangan yang belum masuk universitas atau setara, hingga tanggal pelaksanaan Olimpiade.
Selama Olimpiade, para peserta harus menyelesaikan, secara perorangan, dua kertas soal dalam dua hari berturut-turut, masing-masing dengan tiga masalah. (antara)