Dewantara, Pontianak- Mendengar bayangan hilang dan telur bisa berdiri, mungkin bagi sebagian orang merupakan hal yang mistik atau tidak masuk akal. Tapi tidak jika kamu ada di Pontianak, Kalimantan Barat. Nah kamu mesti datang ke salah satu ikon Pontianak untuk dapat membuktikan 2 peristiwa luar biasa ini. Ya, Tugu Khatulistiwa.
Tapi tentu tidak setiap hari kamu bisa menyaksikan peristiwa yang menakjubkan itu. Peristiwa itu hanya bisa kamu saksikan 2 kali saja dalam setahun, yakni 21-23 Maret dan 21-23 September.
Nah ada penjelasannya tuh kenapa di jelang akhir kedua bulan tersebut, bayangan bisa hilang dan telur bisa berdiri. Jawabannya adalah karena titik kulminasi matahari. Saat itu matahari tepat berada di garis khatulistiwa, jadi bayangannya bisa hilang. Begitu penjelasan secara ilmiahnya.
Menurut informasi di lokasi Tugu Khatulistiwa dibangun oleh Geografi berkebangsaan Belanda yang awalnya ingin menetukan titik garis equator. Tentunya cara penentuan titiknya menggunakan cara dan teknologi yang ada saat itu. Tugu yang dibangun pertama kali pada 1928 hanya berbentuk tonggak dengan anak panah. Kemudian baru ditambah lingkaran. Hingga kemudian pada 1990, Tugu Khatulistiwa direnovasi dengan membuat kubah untuk melindungi tugu asli. Kemudian duplikatnya dibuat 5 kali lebih besar yang menjadi rumah tugu asli pada 1991.
Nah untuk mengecek kembali ketepatan titik equator, Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengoreksi titik nol khatulistiwa dengan teknologi GPS pada Maret 2005. Hasilnya memang agak berbeda. Menurut BPPT, nol khatulistiwa berada di sekitar 117 meter dari tugu ke arah Sungai Kapuas. Meski demikian, kita tentu tetap menghargai upaya ahli geografi Belanda yang sudah bersusah payah mencari titik nol khatulistiwa dengan teknologi seadanya.
Jadi jangan lupa ya kalau lagi di Pontianak, main ke Tugu Khatulistiwa. Syukur-syukur kalian mainnya pada bulan Maret dan September. Bisa sekalian foto-foto deh tanpa bayangan di sana. Selamat jalan-jalan.
Annisa