Dewantara
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
Dewantara
No Result
View All Result
Home Kakiku

Mencoba Nyebrang ke Bakauheni dengan Dharma Rucitra I

dewantara.id by dewantara.id
November 1, 2017
in Kakiku
0
Mencoba Nyebrang ke Bakauheni dengan Dharma Rucitra I
32
SHARES
2.2k
VIEWS
Share on TwitterShare on Facebook

Sungguh terlalu saya ini, sudah beberapa tempat pernah saya kunjungi. Kadang lewat darat kadang lewat udara. Tapi belum pernah saya nyebrang menggunakan kapal fery dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauhuni. Tapi sejarah pun akan berubah saudara/i sekalian.

Sabtu, 28 Oktober 2017 kemarin saya, suami dan anak-anak, dan juga sama beberapa kawan baik saya, berkesempatan mereasakan menyebrang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauhuni menggunakan kapal fery. Secara yaa, sudah 7 tahun lebih tinggal di Kota Cilegon tapi belum pernah main ke Pelabuhan Merak. Terus kalau suami nanya, “lah, memang ada keluarga kita yang di Lampung?” Saya jawab , “iya sih memang tidak ada keluarga yang di Pulau Sumatera.” Tapi yang penting saya tambahin, “ya kan bisa kita jalan-jalan aja di sana..” Teteup.. ngarep..

Ayo Berlayar

Hari Sabtu kemarin itu akhirnya Tuhan mengabulkan harapan saya. Tuhan tahu saya kepingin, Tuhan Maha Tahu, namun Tuhan menunggu. Dan akhirnya kami sekeluarga ba’da dzuhur cabut dari rumah, menyusuri jalan tol, mulai dari pintu tol Cilegon Timur sampai keluar di pintu tol Pelabuhan Merak. Setelah sempat macet di pintu tol Cilegon Timur (as always laah ya di situ mah) kami sampai di Pelabuhan Merak jam 12.40. Dan karena kami niatnya cuma ‘ingin mencoba nyebrang naik kapal fery’ maka mobil kami parkir di depan kantor PT. Dharma Lautan Utama (DLU).

kantor PT. DLU di Pelabuhan Merak

Kebetulan kami juga berkesempatan menggunakan kapan fery bernama Dharma Rucitra I. Kapal itu merupakan salah satu kapal yang dimiliki oleh PT.DLU. Nah, kalau kita coba googling, maka nama kapal Dharma Rucitra I ini dirujuk sebagai ‘kapal mewah Selat Sunda’. Beuuh, lumayan nih, sudah baru pertama kali nyobain nyebrang terus dapat kapal yang bagus dan mewah lagi. Cakeuup..

Kapal Dharma Rucitra I pun bersandar di darmaga III Pelabuhan Merak pada pukul 14.40. Alhamdulillah perut kami sudah terisi dengan beberapa potong donat dan beberapa teguk minuman kaleng. Jadi lumayan lah buat ganjel perut, walaupun ganjelan tersebut tentunya punya masa yang singkat di perut kami (atau saya ini). Tapi tergantung perutnya juga sih. Hihihi.. Udah, ngga usah baper !

Ketika kami masuk ke dalam kapal Dhama Rucitra I, kami sudah disambut pramugari yang ramah. Dari basement tempat parkiran mobil kami langsung naik ke deck pertama  menggunakan eskalator. Di deck pertama ini, kami merasakan suasana yang nyaman, seluruh sudut ruangan ber-AC. Pada deck pertama ini terdapat kafetaria, sofa-sofa yang besar dengan TV. Bagi yang ingin menyewa kamar, di deck ini juga terdapat kamar kelas.

Pada deck kedua (lantai dua, atau deck yang paling atas) ada deretan bangku bagi kelas ekonomi. Bangku-bangku tersebut terasa nyaman, sekelas maskapai penerbangan. dan di bagian depan dari deretan bangku tersebut terdapat podium atau panggung hiburan yang akan menghibur para penumpang. Di deck kedua ini juga kami berkesempatan bertemu dan berbincang dengan Manajer Cabang Pelabuhan Merak PT.DLU, Sunaryo. Sambil saya makan ayam goreng bumbu Bali, suami saya makan rawon, dan anak-anak kami makan mi goreng, saya pun ngobrol dengan Sunaryo.

“Kalau suami sampeyan supir, malah bisa dapat welcome drink. Nah, welcome drink itu ada pilihannya: bisa 2 gelas kopi, atau 1 gelas kopi ditambah kue, atau pilihan 2 kue. Selain kopi atau kue itu masih dapat layanan pijat selama 20 menit.” Saat Sunaryo memberikan penjelasan, mungkin dalam hatinya suami saya berpikir “saya kan jadi supir mobil keluarga juga tadi.” Tapi itu tidak mungkin, karena supir yang dimaksud adalah supir bus maupun supir truk.

Fasilitas Dharma Rucitra I

Kapal Dharma Rucitra I memiliki fasilitas ruang bermain anak, mushala, ruang lesehan, ruang kamar kelas I, ruang ibu menyusui dan ruang VIP. Untuk ruang kamar kelas I dikenakan tarif Rp.250.000 dan dapat muat 4-5 orang. Kapal juga dilengkapi dengan fasilitas air panas dan air dingin untuk mandi. Ada kafeteria pada setiap deck (deck pertama dan deck kedua). Ada juga ruang medis beserta petugas medis.

suasana di kamar kelas I yang dilengkapi TV, sofa, dan 4 tempat tidur

Kapasitas tempat duduk ada 600. Itu belum ditambah dengan kamar-kamar kelas I yang sekitar 20 kamar, belum lagi ruangan kamar lesehan di deck pertama. Sehingga lumayan menambah armada angkutan Selat Sunda, terutama ketika musim liburan maupun mudik.

suasana kamar lesehan yang bersih dan luas

Harga makanan di kafetaria atau kantin di atas kapal Dharma Rucitra I sangat terjangkau. Nasi+ayam bumbu Bali yang saya makan Rp.17.000, nasi+ rawon yang suami saya makan Rp.20.000, mi goreng+telur dan bakso, masing-masing Rp.12.00 dan Rp.15.000. Nah, kebetulan juga ada pengusaha pemilik kafetaria, Achmad Mosoddik juga sedang makan juga di kafetaria, makannya mie ayam+bakso. Langsung saja saya ajak ngobrol juga. Mossoddik bercerita, “saya buka kafetaria begini mbak di kapal-kapal. Di merak, di Palembang, di Surabaya, dan Banyuwangi.” Saya respon, “wah mantap dong pak,” beliau menimpali “ya begini lah usaha saya. Memang harga dibuat tidak berbeda dengan harga-harga makanan yang dijual di darat.” Belakangan Musoddik bercerita ke suami saya, bahwa nama perusahaannya PT. Berlian Utama Niaga. Selain itu Mosoddik juga cerita bahwa ia seorang Ketua RT di Cluster Jasmine – Perumahan Grand Cilegon Residense, dan bahwa ia juga kadang kambuh sakit vertigo.

Obrolan kami dengan Sunaryo dan Mosoddik nyambung terus, habis ngalor terus ngidul. Sunaryo bahkan mengizinkan kami naik ke tempat paling tinggi di kapal Dharma Rucitra I, kami dibawa ke helipad yang ada di atap kapal. Kami jadi dapat melihat langit, merasakan hembus kencang angin, dan bonus pemandangan laut serta matahari terbenam pada sekitar pukul 17.40.

matahari terbenam di Pelabuhan Bakauheni

Kami memang tidak berniat turun dari kapal, jadi setengah jam berikutnya kami menikmati pemandangan matahari terbenam. “Nanti ikut lagi ya pas malam tahun baru. Disini ada pesta kembang api dari atas kapal,” ajak Sunaryo.

 

Maharani

Dosen ;  Pendiri Business Event Research Consultant (BER-Con)

Tweet8Share13Share3Share
dewantara.id

dewantara.id

Related Posts

Mengunjungi Sekolah Waldorf di Yogyakarta

July 9, 2018
Ramai-ramai ke Taman Safari-Puncak

Ramai-ramai ke Taman Safari-Puncak

June 19, 2018
Tim WISSEMU Tiba di San Francisco

Tim WISSEMU Tiba di San Francisco

June 14, 2017
Besok, Supermoon Terdekat Dengan Bumi Sejak 1948

Di Tempat Ini, Bayangan Hilang dan Telur Bisa Berdiri

March 10, 2017
Dari Makan Rujak sampai ke Madame Tussaud (Tulisan “Jalan-jalan” ke-2 dari 2)

Dari Makan Rujak sampai ke Madame Tussaud (Tulisan “Jalan-jalan” ke-2 dari 2)

February 11, 2017
Memulai Perjalanan lagi (sambil Nostalgia) ke Singapura & Malaysia (Tulisan “Jalan-jalan” ke-1 dari 2)

Memulai Perjalanan lagi (sambil Nostalgia) ke Singapura & Malaysia (Tulisan “Jalan-jalan” ke-1 dari 2)

February 9, 2017
Belajar dari Suku Baduy

Belajar dari Suku Baduy

September 25, 2016
Load More

Tentang Kami

Dewantara adalah situs informasi seputar kebudayaan khususnya lingkup pendidikan. Berisi artikel, berita, opini dan ulasan menarik lainnya. Dihuni oleh para penulis dan praktisi berpengalaman.

E-mail: jejaringdewantara@gmail.com
Yayasan Bintang Nusantara

Follow Us

Category

  • Advetorial
  • Dari Anda
  • Galeri
  • Garis Waktu
  • Internasional
  • Jejak
  • Jendela Dunia
  • Kabar
  • Kakiku
  • Komunitas
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • Opini
  • Praktisi
  • Profil
  • Sains
  • Seni Budaya
  • Siswa
  • Sosok
  • Tips
  • Uncategorized

Popular

  • SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • “Bahasa Melayu Sebagai Lingua Franca Masa Kurun Niaga”

    33 shares
    Share 13 Tweet 8

Recent News

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

March 23, 2025
Peresmian Ruang Kelas Masa Depan oleh Dirut PT.SPC Raymond, Direktur wilayah EMEA Google for Education Colin dan Staf Khusus Menteri Kemendikdasmen Rowi.

Google dan SPC Luncurkan ‘Ruang Kelas Masa Depan’, Kemdikdasmen, Pemprov Banten, dan KSRG Dukung

March 12, 2025

© 2018 Dewantara.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi

© 2018 Dewantara.id

Go to mobile version