Daya tarik utama Taman Safari Indonesia tahun ini ada dua ekor Panda remaja, bernama Cai Tao dan Hu Chun yang merupakan kerja sama konservasi antara sekaligus pengembangbiakan Panda antara Indonesia dan Tiongkok. Pengelola Taman Safari menempatkan kedua Panda di Istana Panda, pada bagian paling atas dari Taman Safari.
Puncak Selalu Jadi Pilihan Tujuan Wisata
Bagi warga DKI Jakarta, Jawa Barat, maupun Banten, kawasan Puncak selalu menjadi pilihan tujuan wisata. Hal itu terbukti dengan padatnya kawasan Puncak ketika kami sekeluarga berkunjung pada H+2 lebaran, yaitu Ahad-Senin (18-19 Juni 2018) kemarin. Pasca merayakan dan bersilaturrahmi Idul Fitri 1439 H, sambil menghabiskan sisa liburan dan sisa uang tentu ada baiknya kita liburan kan? Uang jangan disimpan, nanti buluk!
Alasan kenapa Puncak selalu menjadi pilihan menurut saya adalah karena dua hal: 1) udaranya yang sejuk, 2) lokasinya yang tidak jauh dari Jakarta. Dengan akses toll Jagorawi – toll pertama di Indonesia – makin mendekatkan wisatawan untuk berkunjung. Ditambah dengan banyaknya hotel, penginapan, maupun villa yang bertebaran sepanjang jalur Puncak lebih memudahkan wisatawan untuk memilih jenis penginapan atau villa yang sesuai keperluan – apakah pasangan, keluarga kecil maupun keluarga besar – maupun sesuai kondisi kantong.
Villa Bukit Athaya
Start dari Cibubur hari Ahad jam 06.00, lalu sarapan makanan yang dihangatkan microwave beli di indomaret (agar supaya para pembaca tau, biasanya favorit kami soal makanan hangat microwave itu dari 7eleven, tapi sekarang sudah tutup ritel-nya dan kami sampai sekarang masih sedih, udah gitu aja) sekalian ngumpul nunggu rombongan di rest area Sentul jam 07.00, kami lalu sampai di kawasan Cibereum, Puncak jam 11.00. Terus kita laper deh.

Dan kami tidak ingin lancang bilang ada macet selama musim mudik tahun ini, karena sudah di-klaim tidak macet sih.

Pada liburan tahun lalu, keluarga kami memilih Hotel Citra Cikopo (lokasinya dekat restoran Bakmi Golek), maka tahun 2018 ini keluarga kami memilih Villa Bukit Athaya yang lebih dekat ke Taman Safari. Karena objek wisata yang kami tuju di Puncak memang Taman Safari. Niatnya lebih dekat biar lebih cepat berwisata lihat hewan-hewannya.
Kami menyewa villa seharga Rp.3.500.000 dengan fasilitas 2 lantai, 5 kamar tidur, 5 kamar mandi, dapur lengkap (kompor gas+kulkas+lemari penyimpanan), 1 set meja makan, 2 set sofa/meja ruang tamu (1 set di tiap lantai), serta 1 set TV-karaoke. Dalam komplek villa juga ada kolam renang yang dapat dipakai dewasa dan anak-anak. Pihak pengelola Villa Bukit Athaya juga menyediakan alat pemanggang untuk BBQ-an.
Dan ketika malam datang dan pertandingan Piala Dunia 2018 menjelang, pihak pengelola siap menyetting TV supaya bisa nonton pertandingan bola dengan gambar jernih.

Taman Safari
Setelah sarapan nasi goreng dan ganti baju – soalnya ada yang mandi ada yang engga, hehehe – kami berangkat jam 08.00. Sampai di parkiran Taman Safari jam 09.00, dan itu mobil-mobil sudah ramai sekali antri mau masuk ke Taman Safari, Oh My God !



Harga tiket pada weekend+musim liburan adalah Rp.230.000/orang (mulai dihitung 6 tahun ke atas). Itu sudah termasuk kategori ‘tiket terusan’ , jadi selain fasilitas standard seperti Safari Journey, wisatawan juga free masuk ke semua show hewan, termasuk free ke Istana Panda, serta free ke semua wahana permainan. Jadi dengan ‘tiket terusan’ semua fasilitas free, kecuali ‘satwa tunggang’ seperti gajah, kuda poni, atau unta.
So, kami masuk ke dalam Taman Safari lalu memulai Safari Journey dengan mobil jam 10.00. Biasanya Safari Journey memakan waktu 45-60 menit, namun karena lagi ramai-ramainya jadi memakan waktu 90 menit. Untuk tahun ini kami happy banget, karena selain keluarga yang ikut banyak, anak-anak juga bisa menikmati Safari Journey dari sun-roof mobil Lexus LX470 (masuk ke dalam lagi pas lewat kandang harimau dan singa, karena sudah bulan Syawal meskipun siang hari itu harimau dan singa sudah ngga puasa). Walau terik tapi krucil-krucil itu seneng banget. Terima kasih kakakku tercinta Kuswindarto Mahargono dan Anissa Yohana Ali (mmuachh..)

Kami makan di salah satu restoran di sana, Safari Kuring. Harganya standard, makanannya lumayan enak. Menu utamanya nasi timbel , ada juga lauk tambahan, misal beberapa jenis pepes.


Karena satu dan lain hal, terutama karena keterbatasan waktu, kami tidak dapat mengunjungi semua show hewan. Kami sempat menonton pertunjukkan harimau, lalu berfoto dan ngasih makan burung, naik beberapa wahana permainan, serta naik unta dan kuda poni.
Mudah-mudahan lain waktu sempat main lagi ke Taman Safari. Atau sempat nyobain Safari Night, nginep di Caravan, atau sempat nyobain cabang Taman Safari yang ada di Jawa Timur atau Bali. Dan semoga para pembaca pun sempat ya, aamiin.
Maharani
Dosen, Pendiri Business Event and Research Consultant (BER-Con)