Munculnya teknologi baru 5G harus benar-benar disiapkan oleh Indonesia agar nantinya tidak hanya menjadi penikmat, melainkan juga dapat menjadi pemain di dalamnya.
Atas dasar kekhawatiran tersebut, Sekolah Teknik Elektro (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan seminar dan talkshow tentang teknologi 5G di Aula Timur Kampus ITB Jalan Ganesha, No. 10, Bandung, Rabu (7/8/2019). Pada talkshow tersebut diisi oleh narasumber baik dari akademisi, pemerintahan, dan industri dengan harapan terjalinnya kolaborasi dan sinergi menyongsong hadirnya teknologi 5G di masa depan.
“Teknologi yang akan datang sudah bukan 4G lagi, tapi 5G yang memiliki kaitan dengan hadirnya Industri 4.0. Diprediksi 10 tahun kedepan teknologi IoT akan terpasang yang komunikasinya ialah menggunakan 5G,” kata Dosen STEI ITB Adi Indrayanto, selaku moderator dan penggagas talkshow tersebut.
Adi mengatakan, bahwa perubahan teknologi canggih dan cepat itu banyak dikendalikan oleh negara-negara maju. Untuk itu Indonesia harus sudah mempersiapkan diri dengan perubahan yang akan terjadi di masa depan. Persiapan yang dimaksud ialah bagaimana caranya agar generasi mendatang siap ikut terlibat dalam memproduksi, atau membuat nilai tambah dengan 5G. “Jangan hanya konsumtif tapi juga produktif. Untuk bisa ke arah sana, tidak hanya ITB, tapi semua pihak harus ikut terlibat,” katanya.
Dalam seminar tersebut turut mengundang beberapa pembicara yaitu Dr. Jumain Appe selaku Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Ir. Eddy Satriya, selaku Asisten Deputi Telematika dan Utilitas Kemenko Perekonomian, Denny Setiawan selaku Direktur Penataan Sumber Daya SDPPI, dan Eko Yulianto Widodo selaku Kasubdit Industri Peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Perkantoran, dan Elektronika Profesional.
Ikut pula dalam diskusi tersebut perwakilan dari industri yaitu Dominikus Susanto selaku Senior Manager Business Development Qualcom dan dipandu oleh Ir. Adi Indrayanto, dengan topik talkshow “Kesiapan Indonesia Menghadapai Era 5G.”
“Tujuannya dari acara ini ialah mengumpulkan para stakeholder terutama dari pemerintahan. Karena bagaimana pun negara berkembang yang bisa menggerakan perubahan yaitu dari pemerintah dalam hal ini bisa dilihat dari produk kebijakan yang dihasilkan,” ujar moderator.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan ITB Prof. Bambang Riyanto Trilaksono membuka secara langsung talkshow tersebut. Dalam sambutannya, ia mengatakan teknologi 5G saat ini sedang dikembangkan di berbagai belahan dunia. ITB sendiri telah memilik satu tim khusus yang siap untuk menyongsong tahun-tahun di mana 5G akan hadir di Indonesia. “Untuk 5G kita ingin memulainya lebih awal (dalam riset) tentu sambil menunggu standar-standar 5G seperti apa yang ditetapkan dan dipilih oleh Indonesia,” ujar Prof. Bambang. (Humas ITB/Adi Permana)
Disadur dari humas ITB