Pada tahun 1919, melalui Perjanjian Versailles Jerman dibagi 2 wilayah. Untuk membatasi kedua wilayah tersebut maka diberikan suatu wilayah, yaitu Danzig, kepada Polandia. Dengan demikian Danzig adalah satu-satunya wilayah milik negara Polandia yang besentuhan dengan laut, tepatnya Laut Baltik.
Adolf Hitler – yang sejak 1933 dipanggil oleh rakyatnya sebagai ‘der fuhrer’ – menghina kesepakatan tersebut ketika ia mulai berkuasa di Jerman. Ia berkomentar tentang wilayah Danzig yang dihuni oleh mayoritas penduduk berbahasa Jerman namun dikuasai oleh Polandia, sebagai “keanehan terbesar di dunia”.
Reaksi Inggris dan Perancis
Pada 1 September 1939 , ketika jam menunjukkan pukul 05.35 pagi, Jerman melancarkan serangan ke Danzig. Pada 3 September, Inggris menyatakan perang terhadap Jerman, dan diikuti pada hari yang sama oleh Perancis. Pasukan polandia berusaha menghalau tank-tank Jerman dengan pasukan kavaleri berkuda. Dan pasukan kavaleri Polandia tersebut dibantai.
Di Perancis, 4 juta orang dikirim dari Paris menuju perbatasan dengan Jerman. Perancis memiliki 40 divisi, sedangkan Jerman 15 divisi.
Pada 7 September 1939 Perancis mulai menyerang wilayah Jerman: Saar. Serangan melibatkan 40 Divisi pasukan Perancis, termasuk didalamnya 78 resimen artileri dan 40 batalion tank. Serangan Perancis berhenti di Hutan Warndt karena hutan dipenuhi ranjau, berarti pasukan Perancsi baru memasuki 7 km² wilayah Jerman.

sumber: en.wikipedia.org
Pengeboman Warsawa pada September 1939 memberi kesan yang menakutkan bagi negara-negara Sekutu. Di Perancis , pemerintah Perancis membangun parit perlindungan di sekat Menara Eifel. Lalu latihan menghadapi serangan udara sering dilakukan.
Nampak sekali Inggris dan Perancis sangat berhati-hati dalam mengerahkan pasukan mereka untuk menyerang Jerman. Kehati-hatian yang dilatarbelakangi kewaspadaan serangan udara Jerman. Inggris dan Perancis rupanya tidak mengetahui bahwa 90% armada angkatan udara Jerman saat itu sedang digunakan untuk menyerang Polandia di front timur. Gerak lambat Perancis berimbas, ketika akhirnya pasukan Jerman mendapatkan waktu untuk bersatu kembali. Ketika pasukan Perancis mundur ke “garis Migonot” pada 21 September, pasukan Jerman dari resimen infantri ke-18 menyerang balik pada 28 September 1939. Pasukan Perancis kehilangan ±2000 orang, sedangkan Jerman kehilangan ±800 orang dan 11 pesawat tempur.
Polandia juga diserang dari sebelah timur yaitu oleh Uni Soviet. Serangan dimulai pada 17 September 1939. Penguasaan sekaligus pembagian Polandia menjadi dua – untuk Jerman dan Uni Soviet – telah disepakati oleh Ribbentrop (menteri luar negeri Jerman) dan Molotov (menter luar negeri Uni Soviet) pada 23 Agustus 1939.

Presiden Uni Soviet Joseph Stalin memerintahkan pembunuhan terhadap 4500 perwira tinggi Polandia. Suatu tindakan meminimalisir potensi penolakan dari Polandia yang akan dikuasai oleh Uni Soviet di kemudian hari. Soviet sendiri berusaha meyakinkan kepada rakyat Polandia bahwa kedatangan Red Army (pasukan Uni Soviet) adalah untuk melindungi mereka dari ancaman Jerman.
Upaya Pembunuhan Terhadap Hitler
Rupanya tidak semua rakyat Jerman mendukung setia rencana Adolf Hitler. Beberapa jendralnya bahkan secara diam-diam meragukan rencana Hitler, dan berpikir bahwa ambisi untuk memenangkan perang di kedua front – barat melawan Perancis dan Inggris serta timur melawan Polandia dan nantinya Uni Soviet – merupakan upaya yang tidak masuk akal.
Upaya pembunuhan Hitler yang pertama dilakukan oleh Johann G.Elser – seorang pekerja kayu yang merupakan simpatisan partai komunis Jerman – pada 8 November 1939. Elser menggunakan bom waktu yang ia taruh di dekat podium saat Hitler berpidato di Munich. Usahanya gagal karena Hitler berpidato 30 menit sebelum jadwal, dan ketika bom meledak Hitler sudah 13 menit sebelumnya menyelesaikan pidato. Bom menewaskan 8 orang, tetapi Hitler selamat karena sudah meninggalkan tempat. Elser kemudian ditangkap dan dieksekusi 9 April 1945 setelah sebelumnya 5 tahun di kamp konsentrasi Dacau.
Upaya pembunuhan Hitler yang paling masyur adalah Operasi Valkyrie. Operasi tersebut juga sering disebut ‘Plot 20 Juli’ yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Von Stauffenberg. Plot pembunuhan Hitler merupakan suatu misi yang sulit dilakukan, karena sejak Perang Dunia (PD) II makin berkecamuk di Eropa, Hitler sudah tidak pernah lagi tampil di muka umum. Selain itu Hitler juga jarang sekali mengunjungi Kota Berlin dan lebih sering berada di markas militer Wolfsschanze, di Prussia Timur.

Melalui akses dan koneksi yang dimiliki oleh Stauffenberg, ia menyusun rencana berada sedekat mungkin dengan Hitler untuk dapat membunuhnya dari jarak dekat. Ia menyiapkan dua koper berisi bom untuk diledakkan di ruang rapat Wolfsschanze. Karena gangguan dari penjagaan yang ketat, bom yang dapat diaktifkan dengan detonator hanya satu. Dan ketika rapat dimulai Stauffenberg meletakkan koper dekat Hitler, lalu kemudian Stauffenberg izin keluar ruangan. Namun nyawa Hitler sekali lagi selamat berkat tindakan Kolonel Heinz Brandt yang berusaha menggeser koper dengan kakinya berakibat koper meledak dan ia kehilangan kaki kirinya. Dan karena posisi ledakan dari koper menjauhi posisi Hitler maka dampak ledakannya juga tidak berhasil membunuh Hitler.
Pasca upaya pembunuhan, Hitler diterbangkan ke Berlin. Dan ketika pulih, ia memerintahkan kepada Mayor Remer yang berada di Kementrian Propaganda untuk memulihkan situasi di Berlin dan menyebarkan kabar bahwa Hitler masih hidup. Ketika sidang pengadilan pertama terhadap para penghianat pada 7 dan 8 Agustus 1944, Hitler telah memerintahkan bahwa siapa-siapa yang telah diputuskan bersalah oleh pengadilan rakyat (people’s court), untuk “hanged like cattle!” (digantung seperti hewan ternak)
A.M.
Sumber :
- “Russia Besieged” oleh Nicholas Bethell. 1977
- en.wikipedia.org