Dewantara
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
Dewantara
No Result
View All Result
Home Opini

Kolaborasi Dalam Penguatan Pendidikan Karakter

dewantara.id by dewantara.id
August 17, 2017
in Opini, Praktisi
0
Kolaborasi Dalam Penguatan Pendidikan Karakter

sumber: bantenpos.com

32
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on TwitterShare on Facebook

Karakter yang baik merupakan hal yang kita inginkan bagi anak-anak kita, bagi para peserta didik kita. Dalam membentuk karakter yang baik, sedari awal peradaban manusia bahkan negara-negara terbentuk, manusia telah megupayakannya melalui semacam pendidikan moral. Karena berdasarkan penelitian sejarah daei seluruh negara yang ada di dunia, pada dasarnya pendidikan memiliki dua tujuan, yatu membimbing para generasi muda untuk menjadi cerdas dan memiliki perilaku berbudi.

Definisi Karakter

Kata “karakter” menurut Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi perketi, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, tempramen, watak. Adapun berkarakter adalah berkeribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, berwatak.

Menurut Thomas Lickona (2012; 82) mengemukakan bahwa karakter merupakan tiga bagian yang saling berhubungan, yaitu pengetahuan moral, perasaan moral, dan perilaku moral. Sehingga karakter yang baik terdiri mengetahui hal yang baik, mengingnkan hal yang baik, dan melakukan hal yang baik. Ketiga hal itu diperlukan untuk mengarahkan suatu kehidupan moral; ketiganya membentuk kedewasaan moral.

Ketika kita berpikir tentang jenis karakter yang kita inginkan bagi anak-anak maupun peserta didik kita, sudah jelas bahwa kita menginginkan anak-anak maupun peserta didik kita untuk mampu menilai apa yang benar, sangat peduli dengan apa yang benar, dan kemudian melakukan apa yang mereka yakini itu benar. Kita menginginkan anak-anak dan peserta didik kita untuk berpegang teguh pada kebenaran yang mereka yakini meskipun nantinya mereka berhadapan dengan godaan dari dalam dan tekanan dari luar.

Kolaborasi Antara Orangtua – Sekolah – Publik

Pemerintah, bersama dengan institusi pendidikan seperti sekolah bermaksud mengimplementasikan nilai-nilai dalam pendidikan karakter yang terukur. Untuk itulah pemerintah era Presiden Yudhoyono menetapkan 18 nilai karakter yang perlu masuk secara intra-kurikuler ke dalam perencanaan, proses belajar mengajar, maupun evaluasi pembelajaran.

Implementasi pendidikan karakter terdiri dari nilai-nilai yang “operatif”, mencerminkan nilai dalam tindakan. Misal, nilai “religius”, “jujur”, “toleran”, atau “cinta tanah air”. Merujuk pada nila-nilai tersebut maka kita dapat memahami bahwa untuk mencapainya memerlukan suatu proses yang relatif lama dan dukungan serta kolaborasi antara orangtua-sekolah-publik.

Orangtua-Sekolah-Publik perlu memiliki pemahaman dan komitmen yang sama dalam penguatan pendidikan karakter. Sekolah perlu melibatkan orangtua untuk bersama-sama peduli pada perkembangan peserta didik. Selain dengan membuat koneksi dan komunikasi antara guru dan orangtua, sekolah juga dapat mengembangkan kegiatan yang memberi kesempatan kepada orangtua untuk datang ke sekolah dan mendapatkan presentasi dari guru (bahkan dapat dilakukan oleh peserta didik) mengenai pembelajaran maupun kegiatan yang berlangsung di sekolah. sekolah juga melibatkan publik secara lebih aktif menjalin kerja sama dengan lembaga atau institusi yang teerkait dengan dunia pendidikan. Seperti bekerja sama dengan Rumah Sakit/Puskesmas dan Badan Narkotika Nasional (BNN) apabila berkaitan dengan pencegahan penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS, atau pihak TNI-Polri apabila berkaitan dengan kedisiplinan dan bela negara.

Sekolah sudah mampu membangun kolaborasi – dan bahkan kemitraan – dengan orangtua, pemerintah daerah, dunia usaha/industri, serta organisasi masyarakat lainnya maka penguatan pendidikan karakter dapat berjalan optimal. Kolaborasi dan kemitraan tersebut dapat menunjang dan memperkaya sumber belajar di sekolah yang mendukung penguatan pendidikan karakter, bahkan hingga bantuan dana serta sarana prasarana untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Melalui penguatan pendidikan karakter berarti kita melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan anak-anak kita mapupun peserta didik, bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter generasi penerus bangsa Indonesia.

 

Ahmad Muttaqin, M.Pd

Guru SMAN 3 Cilegon

Tweet8Share13Share3Share
dewantara.id

dewantara.id

Related Posts

Pentingnya Perubahan Kurikulum

Pentingnya Perubahan Kurikulum

January 19, 2024
Filosofi Pendidikan KHD untuk Zaman Now

Filosofi Pendidikan KHD untuk Zaman Now

September 3, 2023
R.A. Kartini: Simbol Perempuan Priyayi-Jawa Yang Tercerahkan

CATATAN PEREMPUAN ATAS REFLEKSI 21 APRIL

April 20, 2023
NATO Climate Change and Security Action Plan :  Bentuk Responsi Aliansi Militer Terhadap Ancaman Iklim

NATO Climate Change and Security Action Plan : Bentuk Responsi Aliansi Militer Terhadap Ancaman Iklim

October 26, 2021

Relasi Guru dan Murid Berbasis Kesetaraan

August 25, 2020
WFH dan Komitmen

WFH dan Komitmen

June 28, 2020

Kegagalan Bahasa Indonesia Berkomunikasi dengan Rakyat Indonesia

April 19, 2020
Menyelami Masa Revolusi Indonesia lewat Idrus

Menyelami Masa Revolusi Indonesia lewat Idrus

April 18, 2020
Load More

Tentang Kami

Dewantara adalah situs informasi seputar kebudayaan khususnya lingkup pendidikan. Berisi artikel, berita, opini dan ulasan menarik lainnya. Dihuni oleh para penulis dan praktisi berpengalaman.

E-mail: jejaringdewantara@gmail.com
Yayasan Bintang Nusantara

Follow Us

Category

  • Advetorial
  • Dari Anda
  • Galeri
  • Garis Waktu
  • Internasional
  • Jejak
  • Jendela Dunia
  • Kabar
  • Kakiku
  • Komunitas
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • Opini
  • Praktisi
  • Profil
  • Sains
  • Seni Budaya
  • Siswa
  • Sosok
  • Tips
  • Uncategorized

Popular

  • SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • “Bahasa Melayu Sebagai Lingua Franca Masa Kurun Niaga”

    33 shares
    Share 13 Tweet 8

Recent News

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

March 23, 2025
Peresmian Ruang Kelas Masa Depan oleh Dirut PT.SPC Raymond, Direktur wilayah EMEA Google for Education Colin dan Staf Khusus Menteri Kemendikdasmen Rowi.

Google dan SPC Luncurkan ‘Ruang Kelas Masa Depan’, Kemdikdasmen, Pemprov Banten, dan KSRG Dukung

March 12, 2025

© 2018 Dewantara.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi

© 2018 Dewantara.id

Go to mobile version