Dewantara- Charles Darwin mencetuskan teori evolusi berawal dari kehidupannya sebagai seorang ahli biologi atau biologist. Awal ketertarikannya terhadap perkembangan jenis-jenis mahluk, adalah ketika ia terpukau melihat tanaman jamur Phallus di negara asalnya di Inggris, lalu ia juga melihat tumbuhan jamur Hymenophallus di Brazil. Dimana keduanya berlainan jenis, lalu mampu menarik kumbang yang berbeda jenis. Namun Darwin bertanya-tanya, di dua negeri yang jauh terpisah, tapi kenapa mahluk-mahluk tersebut membina kekerabatan yang sama..
Perjalanan Darwin Ke Masa Lalu
The Voyage of the Beagle, yang (pada awalnya) merupakan buku harian Darwin selama meneliti di Kepulauan Galapagus, dan tentu saja The Origin of Species merupakan dua buku paling terkenal karya Darwin. The Voyage of the Beagle, diambil dari nama kapal tempat Darwin menumpang, mencatat perjalanan Beagle pada 1832-1836 mulai menempuh petualangan di ujung selatan Amerika Selatan sampai ke Kepulauan Galapagos. Di pulau-pulau dari Kepulauan Galapagos itu Darwin meneliti karang atol, burung, kadal, kura-kura, dan banyak yang lain untuk dimasukkan ke dalam catatan ornitologinya. Singkatnya, ia menemukan surga penelitiannya. “Melihat gradasi dan keanekaragaman struktur dalam kelompok kecil burung yang erat kekerabatannya, orang dapat benar-benar membayangkan bahwa dari burung asli kepulauan yang tidak banyak jumlahnya ini telah diambil satu jenisnya dan arena berbagai alasan atau tujuan ternyata telah mengalami peralihan ragam” ujar Darwin (Ruth Moore; 1979). Dengan demikian, Darwin secara implisit menyatakan bahwa munculnya “jenis” dalam kerajaan hewan maupun tumbuhan, bukanlah tidak dapat diubah melainkan ber-evolusi dari satu leluhur.
Darwin sudah menemukan beberapa pijakan untuk karya penting selanjutnya. Pertama, Darwin menganggap ia telah memiliki cukup bukti bahwa beberapa fosil tengkorak yang ditemukan dari hewan purba memiliki kesamaan dengan binatang masa kini, sehingga setiap “jenis” hewan atau tumbuhan di bumi diciptakan sendiri-sendiri oleh “atom-atom dasar” yang tiba-tiba berubah menjadi jaringan hidup khusus atau –secara pemahaman awam – menjadi suatu mahluk yang lain. Kedua, “variasi” yang terjadi pada hewan melalui seleksi alam. Seleksi alam yang terjadi adalah “variasi” yang menguntungkan akan bertahan, sedangkan yang tidak menguntungkan akan hancur.
Fakta Yang Berusaha Dijelaskan Teori Evolusi
Dalam buku The Origin of Species, Darwin menyempurnakan pijakan-pijakan tersebut dan menghasilkan suatu teori. Suatu teori yang mengkerucutkan sesuatu yang – bahkan oleh masyarakat Barat yang berpendidikan – menjadi “masalah” besar: “pertentangan” ilmu melawan agama.
The Origin of Species merupakan suatu pembahasan panjang berdasarkan tiga fakta besar dengan dua deduksi. Fakta pertama adalah bahwa semua mahluk hidup bervariasi. Fakta kedua adalah bahwa semua kelompok mahluk hidup cenderung berkembang biak menurut deret ukur (kata deret ukur sendiri mengambil istilah dari teori Robert Malthus). Meskipun demikian, fakta ketiga menunjukkan bahwa jumlah suatu jenis cenderung tetap sama. Dua deduksi penting yang ditarik Darwin dari ketiga fakta itu: ada perjuangan untuk tetap bereksistensi, dan dalam perjuangan itu ternyata yang paling sesuailah (fittest) yang lestari (survive).
Ahmad Muttaqin, M.Pd
Guru SMK Al-Ishlah Cilegon, Ketua IGMP Sejarah-Kota Cilegon