Dewantara
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
Dewantara
No Result
View All Result
Home Kabar Nasional

Novel Baswedan Tidak Pernah Berjuang Sendirian

dewantara.id by dewantara.id
April 12, 2019
in Nasional
0
Novel Baswedan Tidak Pernah Berjuang Sendirian

sumber: Ahmad Muttaqin

66
SHARES
736
VIEWS
Share on TwitterShare on Facebook

Dewantara, Jakarta – berbagai unsur masyarakat hadir dan turut memperingati rangkaian kegiatan Peringatan 2 Tahun Novel Baswedan pada 10- 11 April 2019. Rangkaian kegiatan antara lain Diskusi Dua Tahun Kasus Novel Baswedan di Kios Ojo Keos pada Rabu (10/4/2019), Panggung Rakyat dan Peringatan #DuaTahunNovel di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (11/4/2019), Aksi Kamisan #DuaTahunNovel di Istana Negara serta diakhiri Sarasehan Budaya di Lobby Gedung Merah Putih KPK juga pada Kamis (11/4/2019).

Sarasehan Budaya

Pada pukul 19.00 Sarasehan Budaya dimulai ketika pembawa acara memberikan kesempatan kepada Najwa Shihab membacakan Catatan Najwa. Kemudian Iwan dari Kenduri Cinta – suatu lingkar Maiyah di Kota Jakarta – membacakan essay yang ditulis oleh Emha Ainun Najib (lebih dikenal dengan panggilan Cak Nun) berjudul Hutang Sejarah; Dua Tahun Hutang Indonesia Kepada Novel Baswedan. Ratusan audiense yang berkerumun di tangga pintu masuk dan taman halaman depan KPK mendengarkan dengan hikmat. Sebagian duduk dan sebagian berdiri.

Diskusi yang dipandu oleh pegawai KPK dikemas secara interaktif dan dialogis, dimana 3 pembicara utama, Novel Baswedan, Najwa Shihab, dan Cak Nun berbicara secara bergantian serta merespons pertanyaan-pertanyaan yang berkembang seiring berjalannya diskusi. Pembawa acara memulai dengan menanyakan kabar Novel Baswedan. “Saat ini mata kiri saya tidak dapat melihat dan mata kanan saya masih dapat melihat walau ada berbayang,” jawab Novel. “Terima kasih buat kawan-kawan yang sudah hadir. Dan saya bersyukur atas tokoh-tokoh yang sudah menyempatkan hadir pada malam ini.”

Novel Baswedan, Emha Ainun Najib, dan Najwa Shihab di Gedung Merah Putih KPK pada Kamis (11/4/2019)

Najwa berbicara dengan lantang, bahwa serangan terhadap Novel Baswedan bukan hanya berpengaruh terhadap diri Novel Baswedan dan KPK, namun juga berpengaruh kepada masyarakat Indonesia. “Serangan terhadap Novel Baswedan ini merupakan serangan yang sistematis dan bukan kasuistis. Indonesia Corruption Watch telah mencatat bahwa sejak tahun 1996 telah ada 115 serangaan teror terhadap pegiat anti korupsi.” Ia melanjutkan, “Serangan terhadap sebagai institusi  dan sebagai aktor pemberatasan korupsi juga dirasakan dampaknya terhadap para pekerja sampai anak SMA.”

Najwa menambahkan, “Pada sisi lain, publik perlu tahu, bahwa KPK membutuhkan perhatian dan cinta dari publik. Bahwa ketika rumah salah satu ketua KPK ditaruh benda serupa bom publik perlu bersuara dan membela. Bahwa KPK merupaka lembaga negara yang paling tidak sulit untuk dicintai. Kita lihat setiap stasiun TV pasti menaruh seorang reporter untuk nge-post di KPK. Lalu setiap ada Jubir KPK konfrensi pers penangkapan pasti seluruh kantor berita memberikan slot breaking news.”

Cak Nun yang hadir didampingi oleh istrinya, Novia Kolopaking, pertama kali merespons dengan mengatakan, “Anda ini Mas Novel, mata dan wajah anda sudah di surga. Tuhan pasti akan menerima anda di surga. Karena tidak ada kemungkinan lain bagi orang yang menderita dan didzolimi, sampai keluarga anda juga menderita, selain Tuhan memberikan Surga pada anda.” Ia lalu melanjutkan “Sejak 22 Mei 1998 saya sudah mis-komunikasi dengan Republik Indonesia. Saya sudah mengambil jarak. Alhamdulillah tadi saya sudah datang dan ada waktu cukup untuk bertemu dan ngobrol dengan Mas Novel. Dan kemudian saya merasa ketika melihat wajah Mas Novel, saya merasa akhirnya saya melihat wajah Indonesia.”

Mengambil Posisi Terhadap Kasus Novel Baswedan

Novel menjawab elaborasi pertanyaan dari pembawa acara tentang kasus hukum terkait insiden penyerangan dengan air keras. “Dengan kondisi berlarut-larutnya kasus hukum terkait penyerangan saya tidak terselesaikan saya berpandangan bahwa hal itu akan membuat, pertama pihak-pihak tertentu akan semakin berani menyerang orang-orang yang berani bersuara memberantas korupsi. Kedua, orang-orang yang akan membantu pemberantasan korupsi akan merasa takut dan merasa dirinya dalam ancaman.”

Novel Baswedan bersalaman dengan audiense yang hadir di Gedung Merah Putih KPK.

Cak Nun merespons, “Orang Indonesia menjadi sangat kuat karena kita tidak pernah ada yang melindungi. Kalau sakit kita ngobatin sendiri, untuk pendidikan yang baik kita juga mengusahakan sendiri. Sampai rasa aman pun kita cari sendiri.” Lalu, “Kita harus ingat bahwa penguasa itu tidak pernah benar-benar berkuasa atas diri siapapun. Karena di balik yang mengaku penguasa itu ada Yang Maha Kuasa.”

Sarasehan Budaya memasuki jam 23.00 dan kemudian poin-poin utama bersama-sama disepakati. “Apa anda semua yang hadir siap membela KPK pada besok? Lalu apa anda semua siap membela KPK dua hari atau seminggu ke depan? Lalu bagaimana dengan setahun ke depan? Dan apa yakin benar-benar yakin sampai 5 tahun 10 tahun ke depan?” Pada setiap pertanyaan, audiense berteriak, “Siap!”. “Kalau begitu mulai hari ini kita harus ambil possitioning. Harus ambil posisi. Bahwa kita akan selalu melindungi teman-teman KPK.”

Acara lalu berakhir dan audiense sebagian menyalami Novel dan Cak Nun lalu membubaran diri dengan tertib.

(AM)

Tags: KPKNovel Baswedan
Tweet17Share26Share7Share
dewantara.id

dewantara.id

Related Posts

Haul Akbar Syech Abdul Qodir Jailani di Link. Palas Berlangsung Semarak

Haul Akbar Syech Abdul Qodir Jailani di Link. Palas Berlangsung Semarak

October 6, 2025
Peresmian Ruang Kelas Masa Depan oleh Dirut PT.SPC Raymond, Direktur wilayah EMEA Google for Education Colin dan Staf Khusus Menteri Kemendikdasmen Rowi.

Google dan SPC Luncurkan ‘Ruang Kelas Masa Depan’, Kemdikdasmen, Pemprov Banten, dan KSRG Dukung

March 12, 2025
Sambutlah, Sekolah Negeri Pertama KSRG di Provinsi Banten: SMPN 5 Kota Cilegon

Sambutlah, Sekolah Negeri Pertama KSRG di Provinsi Banten: SMPN 5 Kota Cilegon

February 11, 2025
Jelang Pilkada 2024, BAWASLU Jakarta Barat Membuka Rekrutmen 3.452 Pengawas TPS

Jelang Pilkada 2024, BAWASLU Jakarta Barat Membuka Rekrutmen 3.452 Pengawas TPS

September 25, 2024
UNICEF bersama Kemenkes RI Sosialisasikan Helping Adolescent Thrive (HAT) di Kota Cilegon

UNICEF bersama Kemenkes RI Sosialisasikan Helping Adolescent Thrive (HAT) di Kota Cilegon

August 8, 2024
PEMBUATAN PEMBERSIH LANTAI BERBAHAN ORGANIK EKSTRAK SEREH DI LINGKUNGAN PEKUNCEN KOTA CILEGON

PEMBUATAN PEMBERSIH LANTAI BERBAHAN ORGANIK EKSTRAK SEREH DI LINGKUNGAN PEKUNCEN KOTA CILEGON

May 1, 2024
Google Indonesia Mendorong Pemda-pemda di Banten untuk Memaksimalkan Digitalisasi Pembelajaran

Google Indonesia Mendorong Pemda-pemda di Banten untuk Memaksimalkan Digitalisasi Pembelajaran

June 28, 2023
Sambutan Sarat Motivasi dari Bong Welly Swandana di Hadapan Guru-guru SMA Kota Cilegon

Sambutan Sarat Motivasi dari Bong Welly Swandana di Hadapan Guru-guru SMA Kota Cilegon

April 3, 2022
Load More

Tentang Kami

Dewantara adalah situs informasi seputar kebudayaan khususnya lingkup pendidikan. Berisi artikel, berita, opini dan ulasan menarik lainnya. Dihuni oleh para penulis dan praktisi berpengalaman.

E-mail: jejaringdewantara@gmail.com
Yayasan Bintang Nusantara

Follow Us

Category

  • Advetorial
  • Dari Anda
  • Galeri
  • Garis Waktu
  • Internasional
  • Jejak
  • Jendela Dunia
  • Kabar
  • Kakiku
  • Komunitas
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • Opini
  • Praktisi
  • Profil
  • Sains
  • Seni Budaya
  • Siswa
  • Sosok
  • Tips
  • Uncategorized

Popular

  • SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • “Bahasa Melayu Sebagai Lingua Franca Masa Kurun Niaga”

    33 shares
    Share 13 Tweet 8

Recent News

Haul Akbar Syech Abdul Qodir Jailani di Link. Palas Berlangsung Semarak

Haul Akbar Syech Abdul Qodir Jailani di Link. Palas Berlangsung Semarak

October 6, 2025
LP-NU dan LAZISNU Kolaborasi Gelar Bazar Murah Telur

LP-NU dan LAZISNU Kolaborasi Gelar Bazar Murah Telur

August 31, 2025

© 2018 Dewantara.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi

© 2018 Dewantara.id

Go to mobile version