Dewantara
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
Dewantara
No Result
View All Result
Home Sains

Pemahaman Geografi Konflik Dapat Cegah Perburuan Harimau

dewantara.id by dewantara.id
August 28, 2018
in Sains
0
Pemahaman Geografi Konflik Dapat Cegah Perburuan Harimau

Harimau. Foto: ppi.unas.ac.id

60
SHARES
668
VIEWS
Share on TwitterShare on Facebook

Dewantara – Sejumlah ilmuwan dari Indonesia dan Inggris telah mempublikasi hasil penelitian mereka, yang membantu menjelaskan bagaimana penduduk desa di Sumatera hidup berdampingan dengan harimau. Salah satu caranya dengan menggunakan alat ukur letak geografisuntuk memahami sebuah kejahatan yang berulang, dan membantu mengurangi korban konflik manusia harimau.

Alat ukur ini jika digunakan diharapkan mampu menanggulangi perburuan harimau hingga setengahnya, terutama guna menyelamatkan harimau dari perburuan dan pembunuhan balas dendam.

Penelitian ini menggabungkan pendekatan multidisiplin, antara ekologi spasial dan ilmuwan social dalam membantu memprediksi di mana intervensi konflik manusia-harimau bias menjadi yang paling efektif.

Meskipun risiko menghadapi harimau umumnya lebih besar di sekitar desa-desa berpenduduk dekat hutan atau sungai, profil geografis mengungkapkan tiga wilayah di mana risiko sangat tinggi.

“Memahami toleransi manusia adalah kunci untuk mengelola spesies berbahaya dan sangat penting bagi harimau. Ketika dikombinasikan dengan peta risiko pertemuan kami, informasi tentang toleransi orang terhadap satwa liar membantu kami mengarahkan sumber daya konservasi ke tempat yang paling dibutuhkan. Ini bisa berarti penghematan biaya yang signifikan dalam hal hewan hilang atau dana yang dibelanjakan, jadi bias sangat berguna dalam konservasi,” jelas Dr Struebig yang menjadi penulis pertama pada jurnal terkemuka dunia tersebut, dalam rilis di ppi.unas.ac.id.

Foto: rilis di ppi.unas.ac.id

Penelitian ini juga menarik, karena mengungkap tentang toleransi manusia terhadap harimau terkait dengan sikap, emosi, norma, dan kepercayaan spiritual mereka.

“Riset ini menunjukkan pentingnya kolaborasi disiplin ilmu,karena menggabungkan berbagai pasangan data yang mencakup data social dan ekologi yang menjadi pendekatan bermanfaat untuk mengurangi konflik manusia dan satwa. Pendekatan multi disiplin seperti ini, penting untuk mencegah kepunahan pada satwa yang dilindungi,” tambah Dr Fachruddin Mangunjaya, dari Universitas Nasional, salah seorang co-Author dalam publikasi tersebut.

Penelitian yang dipublikasikan di Jurnal ilmiah bergengsi, Nature hari ini 27 Agustus 2018, berjudul: “Addressing human-tiger conflict using socio-ecological information on tolerance and risk”.

Jurnal ini ditulis atas kolaborasi dari 12 orang ilmuwan dan ahli dari Inggris dan Indonesia, antara lain: Matthew Struebig, Nicolas Deere, and Jeanne McKay, dari University of Kent; Matthew Linkie, Wildlife Conservation Society Indonesia; Betty Millyanawati, Fauna & Flora International Indonesia; Fachruddin Mangunjaya, Universitas Nasional (UNAS); Sally Faulkner and Steven Le Comber, Queen Mary University of London; Nigel Leader-Williams, University of Cambridge; and Freya St. John, University of Kent and Bangor University.

Penelitian mengatasi konflik manusia-harimau menggunakan informasi sosio-ekologis tentang toleransi dan risiko yang mengancam harimau membuktikan pentingnya penelitian interdisipliner pada konflik dalam aktifitas konservasi. Penelitian ini menghasilkan tiga buah publikasi yang dipublikasikan di Jurnal Internasional dengan sudut pandang berbeda-beda.

Penelitian ini mencacah 2.386 responden di Sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi dan menggabungkan analisis spasial risiko perjumpaan dengan harimau dengan informasi tentang toleransi untuk mengungkapkan penyebab konflik manusia-harimau. Disamping itu penelitian ini menggunakan 13 tahun catatan perjumpaan manusia-harimau, dan profil geografis – teknik yang biasanya digunakan di seluruh dunia untuk menangkap kejahatan yang berulang terhadap satwa.

Harimau berada di ambang kepunahan karena deforestasi dan dianiaya manusia. Spesies ini sangat terancam, namun mereka juga menimbulkan ancaman terhadap public. Namun, di Sumatra harimau terus hidup berdampingan dengan manusia,hal ini sangat berbeda dengan di tempat lain. Jutaan dan konservasi dihabiskan setiap tahun untuk mengurangi risiko konflik menghadapi harimau, dan mengurangi kerugian ternak dari petani setempat.

Tags: konflik harimau dan manusiapenelitian
Tweet15Share24Share6Share
dewantara.id

dewantara.id

Related Posts

F-MIPA USU Gelar Konferensi Internasional Inovasi Sains dan Teknologi

F-MIPA USU Gelar Konferensi Internasional Inovasi Sains dan Teknologi

July 22, 2019
Mahasiswa UNS Ciptakan Plester Luka dari Tandan Kosong Sawit

Mahasiswa UNS Ciptakan Plester Luka dari Tandan Kosong Sawit

June 25, 2019
Tiga Inovasi Penting Dalam Pengentasan Stunting

Tiga Inovasi Penting Dalam Pengentasan Stunting

April 10, 2019
Kolaborasi Tim Berhasil Identifikasi Lukisan Cap Tangan di Karst Sangkulirang

Kolaborasi Tim Berhasil Identifikasi Lukisan Cap Tangan di Karst Sangkulirang

December 16, 2018
Pakar Farmakologi Kanada Bicara Cara Memasukan Obat ke Otak

Pakar Farmakologi Kanada Bicara Cara Memasukan Obat ke Otak

October 1, 2018
Cahokia, Inovasi Beras Berprotein Tinggi

Cahokia, Inovasi Beras Berprotein Tinggi

August 26, 2018
Wow, Film Interaktif yang Ending-nya Sesuai Mau Penonton

Wow, Film Interaktif yang Ending-nya Sesuai Mau Penonton

August 5, 2018
Mengintip Harimau Sumatera yang Tertangkap Kamera

Mengintip Harimau Sumatera yang Tertangkap Kamera

July 30, 2018
Load More

Tentang Kami

Dewantara adalah situs informasi seputar kebudayaan khususnya lingkup pendidikan. Berisi artikel, berita, opini dan ulasan menarik lainnya. Dihuni oleh para penulis dan praktisi berpengalaman.

E-mail: jejaringdewantara@gmail.com
Yayasan Bintang Nusantara

Follow Us

Category

  • Advetorial
  • Dari Anda
  • Galeri
  • Garis Waktu
  • Internasional
  • Jejak
  • Jendela Dunia
  • Kabar
  • Kakiku
  • Komunitas
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • Opini
  • Praktisi
  • Profil
  • Sains
  • Seni Budaya
  • Siswa
  • Sosok
  • Tips
  • Uncategorized

Popular

  • SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • “Bahasa Melayu Sebagai Lingua Franca Masa Kurun Niaga”

    33 shares
    Share 13 Tweet 8

Recent News

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

March 23, 2025
Peresmian Ruang Kelas Masa Depan oleh Dirut PT.SPC Raymond, Direktur wilayah EMEA Google for Education Colin dan Staf Khusus Menteri Kemendikdasmen Rowi.

Google dan SPC Luncurkan ‘Ruang Kelas Masa Depan’, Kemdikdasmen, Pemprov Banten, dan KSRG Dukung

March 12, 2025

© 2018 Dewantara.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi

© 2018 Dewantara.id

Go to mobile version