Dewantara
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
Dewantara
No Result
View All Result
Home Kabar Nasional

Seminar Internasional Sejarah : Pitung, Banten, and The Dutch (2-habis)

dewantara.id by dewantara.id
January 21, 2019
in Nasional
0
Seminar Internasional Sejarah : Pitung, Banten, and The Dutch (2-habis)

Dr. Margreet Van Till dari University of Leiden pada Kamis (17/1/2019) di UIN SMH. foto: A.Muttaqin

118
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on TwitterShare on Facebook

Dewantara, Serang – Dr. Margreet Van Till dari University of Leiden melanjutkan pemaparan Prof. Dr. Roelof Jakob Van Der Veen dari University of Amsterdam. Penyampaian Margreet berdasarkan pada disertasinya yang kemudian sudah diterbitkan dalam buku berbahasa Belanda, Inggris, maupun Indonesia. Judul buku dalam bahasa Indonesia berjudul Batavia Kala Malam: Polisi, Bandit, dan Senjata Api (2018).

Sumber Sejarah Si Pitung

Margreet membuka penyampaiannya dengan mengatakan, “Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah membuat spanduk kegiatan dengan menampilkan animasi Pitung yang bagus. Namun harus saya katakan, Pitung yang anda tampilkan dalam gambar tidak seperti hasil penelitian saya yang menyimpulkan bahwa era dimana Pitung hidup merupakan era dimana senjata revolver sudah digunakan oleh Jesse James dan Billy the Kid dari Amerika maupun Ned Kelly dari Australia.” Ia menegaskan sambil tersenyum, “jadi, Pitung harusnya digambarkan sedang menenteng pistol revolver.”

Margreet Van Till
foto: A.Muttaqin

Margreet menceritakan awal ketertarikannya untuk mengangkat tema pitung yang dikenal sebagai bandit, maupun pahlawan bagi masyarakat lokal di sekitar wilayah Batavia. “Saya tertarik dengan perspektif Carlo Ginzborg tentang ‘mircohistory’. Bahwa sejarah yang ditulis terfokus pada sosok tertentu, pada sebuah komunitas atau kejadian tertentu. Dan bahwa peristiwa-peristiwa besar sering dimulai dari kejadian kecil, yang ironinya acapkali diabaikan oleh sejarawan.” kata Margreet. “Sehingga kita dapat mengaitkan Pitung ini sebagai representasi small people (orang kecil-pen.) yang menghadapi sistem kolonial.” imbuhnya.

Margreet dalam langkah penelitiannya memulai dari menonton film-film Si Pitung yang dibuat di Indonesia pada tahun 1970-an. Masyarakat Indonesia diketahui menggemari saga film Si Pitung sampai awal tahun 1990-an. Pengamatan Margreet terhadap film-film Si Pitung membawanya pada pertanyaan, ‘dari mana semua cerita atau legenda tentang Si Pitung ini berasal?’.

Pertanyaan tersebut membawa Margreet menemui orang-orang yang terlibat dalam film Si Pitung. Dari cerita pembuat film Si Pitung tahun 1970-an didapatkanlah keterkaitan ide cerita film Si Pitung dengan pertunjukan Rancak Si Pitung. Rancak merupakan suatu nyanyian berupa pantun dan syair yang sudah ada sejak abad ke 19 dan perancak itu sendiri terdiri dari dua orang . Dalam tuturan lisan yang terdapat di syair atau pantun rancak tersebut, terdapat kisah masyarakat Betawi. Dalam Rancak Si Pitung, isinya tentang bagaimana ia mengelabuhi penjajah melalui cara yang cemerlang.

Malay Newspapers yang ditampilkan oleh Margreet Van Till

Margreet telah mendapatkan dokumen video orisinal Rancak Si Pitung yang dipentaskan tahun 1980-an. Dari kisah yang disampaikan, terdapat kalimat-kalimat dimana Si Pitung dikisahkan kabur dari penjara, melakukan perampokkan, dan merampok kelompok Tionghoa dan saudagar-saudagar. Karena sepak terjang sosok Pitung lebih merujuk kepada sosok kriminal, maka pencarian Margreet selanjutnya adalah arsip-arsip pemerintah kolonial dan arsip-arsip koran.

Batasan waktu yang digunakan Margreet adalah abad ke-19. Dimana dalam riset awalnya ia menemukan nama ‘pitoeng’ pada koran Malay di Perpustakaan Kerajaan di Den Haag. Lebih lanjut, batasan tahun juga dipersempit menjadi 1893. Dalam rangka membandingkan, Margreet juga menemukan arsip kolonial di Arsip Nasional di Jakarta yang berisi catatan Salihoen alias Pitoeng telah menandatangani surat penahanannya.

Surat penahanan Salihoen alias Pitoeng

Pitung dan Anggapan Orang Tentangnya

Pada sesi Tanya jawab, Margreet menjawab pertanyaan ‘apakah Pitung bergerak sendiri atau bersama suatu komplotan?’. Ia menjawab, “Memang betul, tercatat juga dalam koran-koran Hindia Olanda bahwa ada nama-nama rekan Pitung, seperti Ji’ih dan Abdul Rahman. So, Pitung is part of a gang.” Sekaligus ia menjawab alasan mengapa orang-orang masyarakat Betawi pada umumnya lebih meng-glorifikasi Pitung. “Dapat dicatat kesimpulan kenapa kemudian Pitung menarik simpati, pertama ia berhasil kabur dari penjara, kedua ia melakukan perampokan, ketiga ia merampok kelompok-kelompok Tionghoa dan saudagar-saudagar kelas menengah, keempat ia melakukan aksinya secara bersih, tidak pernah melakukan kekejaman terhadap korbannya. Dan terakhir, sesaat sebelum kematiannya, Pitung tercatat bilang ‘lebih baik saya mati daripada masuk penjara’ lalu kemudian dia minta minum tuak dan es. Menurut saya jalan hidup dan cara mati Pitung membuat ia diakui sebagai orang yang berani.”

Ketika berbincang santai setelah seminar, Margreet menemui dewantara.co.id. Ia bertanya, “Apakah Perpustakaan Nasional masih di Salemba?” Lalu ia juga memotivasi, “banyak sekali Malay Newspapers di Perpustakaan Nasional. Kalau kamu bertanya – pada sesi tanya jawab jurnalis dewantara.co.id sempat bertanya – tentang guru spiritual Pitung. Kamu harus cari sendiri jawabannya. Banyak sekali artikel abad ke-19 di Perpustakaan Nasional.”

Prof. Dr. Roelof Jakob Van Der Veen berforo bersama panitia dari Bantenologi. foto: A.Muttaqin

 

Ahmad Muttaqin

Tags: BantenBantenologiPitungSi Pitung
Tweet30Share47Share12Share
dewantara.id

dewantara.id

Related Posts

Peresmian Ruang Kelas Masa Depan oleh Dirut PT.SPC Raymond, Direktur wilayah EMEA Google for Education Colin dan Staf Khusus Menteri Kemendikdasmen Rowi.

Google dan SPC Luncurkan ‘Ruang Kelas Masa Depan’, Kemdikdasmen, Pemprov Banten, dan KSRG Dukung

March 12, 2025
Sambutlah, Sekolah Negeri Pertama KSRG di Provinsi Banten: SMPN 5 Kota Cilegon

Sambutlah, Sekolah Negeri Pertama KSRG di Provinsi Banten: SMPN 5 Kota Cilegon

February 11, 2025
Jelang Pilkada 2024, BAWASLU Jakarta Barat Membuka Rekrutmen 3.452 Pengawas TPS

Jelang Pilkada 2024, BAWASLU Jakarta Barat Membuka Rekrutmen 3.452 Pengawas TPS

September 25, 2024
UNICEF bersama Kemenkes RI Sosialisasikan Helping Adolescent Thrive (HAT) di Kota Cilegon

UNICEF bersama Kemenkes RI Sosialisasikan Helping Adolescent Thrive (HAT) di Kota Cilegon

August 8, 2024
PEMBUATAN PEMBERSIH LANTAI BERBAHAN ORGANIK EKSTRAK SEREH DI LINGKUNGAN PEKUNCEN KOTA CILEGON

PEMBUATAN PEMBERSIH LANTAI BERBAHAN ORGANIK EKSTRAK SEREH DI LINGKUNGAN PEKUNCEN KOTA CILEGON

May 1, 2024
Google Indonesia Mendorong Pemda-pemda di Banten untuk Memaksimalkan Digitalisasi Pembelajaran

Google Indonesia Mendorong Pemda-pemda di Banten untuk Memaksimalkan Digitalisasi Pembelajaran

June 28, 2023
Sambutan Sarat Motivasi dari Bong Welly Swandana di Hadapan Guru-guru SMA Kota Cilegon

Sambutan Sarat Motivasi dari Bong Welly Swandana di Hadapan Guru-guru SMA Kota Cilegon

April 3, 2022
BP PAUD dan Dikmas Banten Fokus Mendukung Aktivasi Belajar.id dan Platform Merdeka Mengajar

BP PAUD dan Dikmas Banten Fokus Mendukung Aktivasi Belajar.id dan Platform Merdeka Mengajar

April 1, 2022
Load More

Tentang Kami

Dewantara adalah situs informasi seputar kebudayaan khususnya lingkup pendidikan. Berisi artikel, berita, opini dan ulasan menarik lainnya. Dihuni oleh para penulis dan praktisi berpengalaman.

E-mail: jejaringdewantara@gmail.com
Yayasan Bintang Nusantara

Follow Us

Category

  • Advetorial
  • Dari Anda
  • Galeri
  • Garis Waktu
  • Internasional
  • Jejak
  • Jendela Dunia
  • Kabar
  • Kakiku
  • Komunitas
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • Opini
  • Praktisi
  • Profil
  • Sains
  • Seni Budaya
  • Siswa
  • Sosok
  • Tips
  • Uncategorized

Popular

  • SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • “Bahasa Melayu Sebagai Lingua Franca Masa Kurun Niaga”

    33 shares
    Share 13 Tweet 8

Recent News

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

March 23, 2025
Peresmian Ruang Kelas Masa Depan oleh Dirut PT.SPC Raymond, Direktur wilayah EMEA Google for Education Colin dan Staf Khusus Menteri Kemendikdasmen Rowi.

Google dan SPC Luncurkan ‘Ruang Kelas Masa Depan’, Kemdikdasmen, Pemprov Banten, dan KSRG Dukung

March 12, 2025

© 2018 Dewantara.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi

© 2018 Dewantara.id

Go to mobile version