Para penduduk Mesir Kuno percaya bahwa pada peristiwa kematian, jiwa seseorang (atau disebut ‘ka’) dapat berlanjut untuk hidup dalam kehidupan setelah mati (afterlife), namun hanya dengan syarat tubuh orang yang mati tersebut diawetkan dalam proses yang disebut “mumifikasi”. Hal itu berarti si ‘jiwa’ dapat pergi ke dunia ‘kehidupan setelah mati’. Berikut bagaimana mempersiapkan perjalanan tersebut.
Siapkan Barang-barang Pribadi
Mumi-mumi yang selama ini telah ditemukan oleh para ahli menjelaskan bahwa mumi-mumi tidak hanya di-mumifikasi seorang diri namun juga beserta harta dan para pelayannya. Lebih jelas, dalam film The Mummy (1999) dan The Mummy Return (2001) yang keduanya disutradarai oleh Stephen Sommers kita menemui tokoh antagonis seorang pendeta Imothep yang dibangkitkan kembali dari tidurnya sebagai mumi. Imothep dalam The Mummy berusaha mencari dan membangkitkan lagi kekasihnya, bernama Anck Su.
Bahkan dalam sekuel The Mummy: Tomb of The Dragon Emperor (2008) yang disutradarai oleh Rob Cohen digambarkan bahwa Emperor Han membawa mati seluruh pasukannya, yang kemudian menjadi terracotta army.
Maka bagi para raja-raja Mesir Kuno dahulu sangat penting untuk membawa harta, pelayan, hewan peliharaan, dan senjata. Benda-benda penting lain juga ada seperti perhiasan atau jimat.
Kalau misalkan raja, ratu, atau presiden zaman now yang mau di-mumifikasi kemungkinan yang dibawa: kursi dan meja kantor, ranjang empuk, tas backpacker, bola basket merk spalding, kepala badan intelejen dan jaket denim!
Pilih Petugas Pembalsem yang Berkualitas
Seorang calon mumi perlu mencari pembalsem (embalmer) yang terbaik. Zaman Mesir Kuno seorang pembalsem memakai topeng srigala (jackal) untuk mewakili Dewa Anubis, sang dewa kematian.

Lalu organ dalam para calon mumi (dalam tahap ini berarti sudah mati ya dianggapnya, kalau ngga susah aja ngebayanginnya.red) akan dikeluarkan dari dalam tubuh. Begitupun organ otak, yang akan dikeluarkan melalui hidung. Tapi tenang, sudah tidak berasa sakit kok, kan sudah mati.
Kalau perlu, cari para pembalsem yang sudah terdaftar dalam daftar kementrian agama setempat. Biar tidak terpapar radikal gitu loh.
Buatlah Jimat Sendiri

Dilengkapi dengan ‘kekuatan’, jimat yang memiliki magis akan melindungi para mumi dalam perjalanan menuju dunia ‘kehidupan setelah mati’. Membuat jimat biasanya dengan membentuk sebuah batu. Dan jimat itu akan diberikan kepada pembalsem untuk dimasukkan diantara lapisan kain pembungkus mumi.
Buatlah Topeng Wajah

Untuk sentuhan terakhir, orang-orang Mesir Kuno menempatkan topeng wajah pada peti mumi, tepatnya di bagian kepala dari peti. Topeng wajah tersebut harus mewakili status si mumi, dan harus terbuat dari kayu, lalu kemudian dilapisi (cartonnage) dengan lapisan khusus yang biasa berbahan dasar papirus atau linen, atau bahkan sekalian saja dilapisi emas.
(A.M.)
Sumber: John Woodward, Necessary Skills and Then Some.. (2014)