Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) memproduksi Body Lotion berbahan aktif minyak sawit olein merah bernama Guineensis. Body Lotion yang diekstraksi dari minyak ini sawit lebih alami dan punya kandungan nutrisi tinggi seperti karotenoid (pro-vitamin A), vitamin E, dan squalene.
Sulit untuk dipungkiri, kelapa sawit termasuk komoditas alami dan unggulan yang sangat menguntungkan di Indonesia. Produk turunan kelapa sawit dapat dikembangkan menjadi 150 produk baik pangan dan non pangan. Saat ini, minyak sawit tidak lagi sebatas dijadikan sumber bahan pangan melainkan juga produk turunannya dipakai di industri kosmetik.
Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) semenjak tahun 2016 telah mengembangkan minyak sawit sebagai bahan aktif untuk produk pelembab kulit atau lotion. Pemilihan minyak sawit karena tingginya nutrisi dan kandungan vitamin di dalamnya. Lotion banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Secara umum lotion berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit dan memenuhi nutrisi kulit.
Dilansir dari sawitindonesia.com, Ahmad Gazali Sofwan, Peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan, menjelaskan bahwa ide penelitian tentang lotion berawal dari hasil penelitian yang menjelaskan bahwa kandungan nutrisi buah kelapa sawit yang cukup kompleks, memiliki nutrisi tinggi seperti karotenoid, vitamin E, ubiquinone, squalene dan fitosterol. Hasil penelitian lainnya yang dilakukan terutama dari minyak sawit merah memberikan nilai antioksidan yang sangat kuat sehingga dapat dimanfaatkan dalam pengobatan, terutama mengatasi penuaan dini dan memperbaiki sistem regenerasi sel kulit.
“Dari tahun 2016 sampai 2017, PPKS telah meneliti produk olahan atau turunan sawit yang dikembangkan secara klinis pada kulit. Produk tersebut berasal dari buah sawit dengan varietas PPKS tertentu yang memiliki kandungan nutrisi tinggi dan diolah secara aseptis untuk menghasilkan minyak olein merah alami (Natural Red Palm Olein),” ujarnya.
Ahmad Gazali menjelaskan penelitian lotion berbahan aktif sawit melibatkan sejumlah ahli di bidang pengolahan sawitantara lain Donald Siahaan (PPKS) dan Kasmirul Ramlan Sinaga dari Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara sebagai ahli bidang farmasetika (penelitian dan formulasi kosmetika).
Produk lotion sawit berbahan aktif minyak sawit olein merah pertama kali dikembangkan oleh PPKS dengan karakteristik fisik lotion yang khas yaitu berwarna kuning, sedangkan produk lotion lainnya (negara lain) hanya menggunakan asam lemak yang berasal dari minyak nabati yang terfraksinasi.
Apa yang membedakan lotion sawit dan non sawit? Lotion pada umumnya menggunakan bahan aktif tunggal dan biasanya tidak berasal langsung dari bahan alam, sedangkan lotion berbahan sawit langsung menggunakan minyak sawit sebagai bahan aktif dengan kandungan nutrisi yang tinggi seperti karotenoid (pro-vitamin A), vitamin E, dan squalene yang sangat baik digunakan untuk kulit karena memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat.
“Lotion dengan bahan aktif yang berasal dari sawit dapat bekerja lebih efektif dibandingkan produk lainnya yang menggunakan bahan aktif tunggal. Produk lotion sawit mampu melembabkan kulit lebih lama dan mampu mencerahkan kulit lebih cepat dibandingkan produk lotion lainnya,” tambah pria dengan latar belakang pendidikan Apoteker ini.

Untuk lotion berbahan sawit ini, kata Ahmad Gazali, dapat digunakan setelah mandi. Caranya mengoleskan ke bagian tangan dan kaki. Dengan mengoleskan lotion tersebut dapat memberikan kelembapan kulit kembali.
Dalam pengembangan lotion berbahan aktif sawit, sejumlah tantangan dihadapi tim peneliti semisal pengembangan formula lotion. “Tantangan yang dihadapi dalam menjalankan riset yaitu dalam pengembangan formula yang baik karena penggunaan minyak sawit sebagai produk kosmetik merupakan hal yang baru. Hal ini terkait dengan khasiat dan stabilitasnya hinggadiperoleh produk- kosmetik yang memenuhi persyaratan untuk digunakan masyarakat,” ujarnya
Secara teknis proses pada pembuatan lotion dari kelapa sawit tidak berbeda dengan lotion produk lainnya. “Pembuatan lotion yang berbasis kelapa sawit (minyak kelapa sawit) tentunya menggunakan prinsip-prinsip dasar pembuatan lotion pada umumnya, sehingga tidak berbeda dengan produk lotion lainnya,” terang Ahmad.
Beruntung, penelitian lotion berbahan sawit ini mendapatkan dukungan Badan Pengelola Dana Pengembangan Kelapa Sawit (BPDP-KS). Ahmad Gazali menuturkan, “BPDP Sawit telah mendukung penelitian pengembangan pengolahan buah kelapa sawit menjadi produk minyak sawit olein merah (Natural Red Palm Olein).”
“BPDP Sawit juga mendukung secara finansial sesuai dengan kapasitas dan kualitas penelitian dalam kurun waktu 1 tahun yaitu pada tahun 2016,” tambahnya.
Agar salah satu produk turunan kelapa sawit (lotion) dapat digunakan secara massal baik oleh masyarakat. Di awal tahun ini, pihak PPKS akan menggandeng produsen kosmetik untuk mempercepat proses komersialisasi produk lotion sawit.
Saat ini, PPKS telah membuat dua jenis body lotion dari sawit yaitu Night and Body Lotion Day dan Night Whitening Body Lotion. Produk ini dikemas dalam ukuran masing-masing 30 ml.
“Lotion sawit yang mengandung bahan aktif sawit, saat ini sudah digunakan oleh Karyawan dan Karyawati PPKS sebagai bentuk kepedulian terhadap produk-produk berbasis kelapa sawit. Selain itu juga telah digunakan pada UMKM Elaeis Health and Beauty. UMKM tersebut merupakan binaan Oil Palm Science Techno Park (OPSTP) milik Pusat Penelitian Kelapa Sawit,” ucap Ahmad.
Tulisan ini pernah dimuat sebelumnya oleh sawitindonesia.com
*Penulis adalah pewarta sawitindonesia.com