Dewantara, Yogyakarta – Tiga mahasiswa Kimia Fakultas MIPA UGM sedang mengembangkan katalis untuk produksi biodiesel. Mereka adalah Hamid Rohma Setiawan, Jolang Budiarta, dan Miya Agustina. Menurut Hamid, ide ini berawal dari pengembangan bahan pemercepat (katalis) produksi biodiesel yang penggunaannya hanya sekali pakai. Oleh karena itu, ia mempunyai ide untuk mengembangkan bahan yang mampu digunakan berulang kali.
Bermodalkan ide tersebut, penelitian ini akhirnya mereka daftarkan dalam Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan akhirnya mendapat sokongan dana dari Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Ia melanjutkan bahwa sekarang penelitian mereka tengah berlangsung.
“Terhitung sejak bulan April, dan diperkirakan berakhir pada pertengahan Juli nanti,” jelasnya seperti dilansir ugm.ac.id.
Bahan yang dikembangkan oleh ketiga mahasiswa ini merupakan senyawa kimia yang bernama asam C-arilkaliks pirogalolarena sulfonat yang merupakan senyawa turunan kaliksarena. Senyawa ini merupakan salah satu organokatalis.
Menurut penelitian Shaikh (2014), keuntungan dari organokatalis antara lain murah dan ekonomis, mudah diperoleh, dapat digunakan ulang, dapat diuraikan makhluk hidup, tidak beracun, stabil, dan ramah lingkungan.
Jolang mengungkapkan dari hasil penelitian mereka, pada konsentrasi bahan sebesar 4 %(b/b) mampu menghasilkan rendemen sebesar 84% pada reaksi selama 4 jam. Hasil tersebut menjadikan mereka yakin bahwa bahan ini merupakan salah satu alternatif untuk mengoptimalkan produksi biodiesel. Hamid menambahkan bahan ini juga dapat digunakan kembali. Hal itu karena berdasarkan data yang mereka peroleh, bahan ini masih mampu menghasilkan rendemen sebesar 82% dan 80% pada penggunaan kedua dan ketiga.
Miya berharap hasil penelitian timnya ini, nantinya dapat membantu perkembangan ilmu pengetahuan di bidang organokatalis. Lebih lanjut, Miya menginginkan penelitian ini dapat menunjang perkembangan produksi biodiesel yang lebih ramah lingkungan. (ugm.ac.id)