Dewantara, Jombang- Pungki Dwi Raharjo tergugah hatinya membuat Sekolah Sepak Bola (SSB) Azka Dharma Perkasa untuk mengatasi kenakalan remaja di Jombang, Jawa Timur. Ditambah lagi kata dia, banyak anak-anak di sana yang ingin bermain sepak bola tapi terkendala biaya.
“Awal mulai ada anak-anak kampung merasa tergugah. Ngajak main sepak bola, tapi kebanyakan orang tidak mampu, mereka minta tolong dan saya merasa memiliki ilmu ya akhirnya kita buat,” jelasnya.
Lelaki pecinta sepak bola sejak kecil itu mendirikan SSB Azka Dharma Putra yang berarti pengabdian yang bersih dan kuat sejak tahun 2013. Menurutnya, saat ini sudah ada 60an anak-anak yang bergabung di sekolahnya.
“Itu yg latihan SD-SMA. Orang tua yang dari awal tidak suka sekarang sudah mulai ikut menonton 2-3 ortulah yang biasanya ikut latihan,” imbuhnya.
Biaya Latihan Cukup Potong Rumput
Pungki menuturkan tidak memungut biaya kepada anak-anak yang berlatih di SSB miliknya. Mereka biasanya cukup memotong rumput lapangan yang mereka pakai untuk latihan.
“Lapangan tidak menyewa kadang kita motongin rumput, sewa mesin kita latihan di lapangan SMA 3 Jombang. Kadang juga patungan buat beli minum, tapi ini juga harus hati-hati agar mereka yang tidak patungan tetap ikut,” terangnya.
Latihan, kata dia, dilakukan setiap hari dengan dibedakan menjadi 2 kelompok usia. Pungki juga dibantu adiknya yaitu Ade Fajar yang pernah menjadi kapten Persija U-21 dalam melatih setiap harinya.
“Latihan setiap hari untuk usia 15 tahun ke atas yang pasti Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu. Sementara yang di bawah 15 tahun, latihannya Senen, Rabu dan Jumat.”
“Latihannya mulai dari teknik drible, kontrol bola, shooting dan game. Latihan habis sholat ashar sampai jam 17.15 WIB.”
Berprestasi di Tengah Keterbatasan
Meski latihan dengan fasilitas minimal, SSB Azka Dharma Putra mampu mengukir prestasi. Salah satunya yaitu juara Piala Bupati Jombang dan juara klub internal kelompok usia 17 tahun 2015 dan 2016.
“Kita juara terus, di atas kertas tidak bisa menang. Tapi karena ketekunan anak-anak bisa menang,” tuturnya.
Beberapa anak asuhnya, kata Pungki, juga masuk ke klub profesional seperti Persik Kediri.
“Anak yang masuk Persik Kediri ada 3 pemain yang masuk skuat inti. Ortu nya sampai nonton ke kediri dari yang awalnya tidak suka sepak bola.”
Tiga anak asuhnya yang masuk ke Persik Kediri U-17 yaitu Cahya Dimas Fajar (SMA PGRI 2), Venus Aryo Mukti (SMA Negeri 1 Ploso) dan Cahyo Primadi (SMP Negeri 1 Jombang).
Pungki juga menanamkan perlu kejujuran dalam bermain sepak bola. Semisal larangan agar tidak menyogok ke oknum-oknum tertentu untuk masuk klub profesional. Menurutnya modal penting masuk klub profesional cukup dengan bermain bagus. Hal itu seperti yang diterapkan adiknya yaitu Doddy Alfayed yang kini menjadi kapten Frenz United.
Penulis: Annisa