27 September 1986 adalah hari yang cukup memorial bagi pecinta musik metal. Wabil khusus fans Metallica.
Dewantara – Tepat pada hari tersebut pemain Bass mereka meninggal dunia akibat kecelakaan bus dalam sebuah rangkaian tur musik yang membawa mereka ke Swedia. Dialah Cliff Burton yang dalam band Metallica keunikan permainan bass-nya masih belum tergantikan. Walaupun dalam kiprahnya hingga saat ini, pernah tercatat dua nama besar pemain bass Metallica lainnya seperti Jason Newsted yang berkontribusi dalam Black Album yang fenomenal dengan track hits-nya ‘Enter Sandman’ dan juga Rob Trujillo yang bergabung pada tahun 2003 sampai sekarang.
Cliff Burton memang sosok istimewa dalam Metallica. James Hetfield pun begitu terpesona dengan permainan Bass Burton. Setelah mereka bertemu, tawaran pinangan pun mampir tertuju pada Cliff. Ia hanya mengajukan satu syarat jika Metallica serius menginginkan dirinya bergabung; Pindah ke San Francisco. Kampung halamannya Cliff. Singkatnya, James Hetfield cs pun setuju. Dan ternyata kepindahan tersebut tidak sia-sia. Cliff dalam performanya selalu cerdas dalam mengekplorasi musiknya.
Pada tahun 1983, di album pertama Metallica ‘Kill Em All’ permainan bass Burton mulai unjuk gigi. ‘(Anesthesia) Pulling Teeth’ menjadi nomor yang memukau dengan sabetan khas bass Cliff. Keunikan dalam permainan Cliff sebenarnya simple. Ia rajin dan berani dalam ekplorasi. Misal ketika ia memakai efek gitar Bass Wah Wah yang saat itu, ramuan efek yang demikian boleh dibilang belum ada.
Pada album ‘Ride The Lightning’ yang muncul tahun 1984, disini Cliff Burton memainkan Bass sebagai intro lagu berjudul ‘For Whom Bell tools’ bahkan di beberapa penampilan Livenya, ia tampil ber solo Bass.
Permainan Burton semakin menggila. Dengar saja album ‘Master Of Puppets’ yang fenomenal di tahun 1986. Nah, untuk penikmat bass, lagu paling asik dan fenomenal tentu saja ‘Orion’ dengan permainan Bass Cliff yang sangat variatif ditambah berbagai macam efek suara dan skill permainan bass yang beragam.
Dengan rilisnya album ‘Master of Puppets’ inilah nama Metallica semakin dikenal dunia. Ditengah popularitas yang mulai menanjak ternyata ada na’as yang terjadi. Alur cerita, pada klimaksnya tak selalu sampai indah. Cliff harus mengakhiri kariernya sebagai musisi. Ia wafat dalam sebuah kecelakaan bus.
Kepergian Burton menyisakan duka mendalam. Saat itu, beberapa musisi yang sezaman seperti Frontman Megadeth menulis lagu tribute ‘In My Darkest Hour’ setelah mendengar berita kecelakaan Burton.
Grup Band Anthrax juga mendedikasikan album ‘Among The Living’ khusus untuk mendiang Burton. Terakhir para personil Metal Church juga mendedikasikan album mereka ‘The Dark’ khusus untuk Burton yang dirilis tepat sembilan hari setelah kematian Burton.
Sumbangsihnya dalam musik metal ternyata tidak dapat dilupakan. setelah kematiannya yang mendadak, ternyata banyak musisi-musisi terutama Bassist yang mengidolakan sosok Cliff Burton.
With sympathy;
May you find comfort and strength in your memories those who bloom in the hearts of others never fade away..
RIP Cliff
Ebes Mustaini/Editor