Dewantara
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
Dewantara
No Result
View All Result
Home Kabar Internasional

Apa Jadinya Jika Seketika Anak Remaja Anda Terkenal di Media Sosial?

Hendro Prasetyo

dewantara.id by dewantara.id
July 25, 2018
in Internasional
0
Apa Jadinya Jika Seketika Anak Remaja Anda Terkenal di Media Sosial?

Foto: wearebrandcollective.com

48
SHARES
538
VIEWS
Share on TwitterShare on Facebook

Sebuah foto menjadi viral, seketika itu pula anak Anda menjadi influencer media sosial atau seleb Instagram. Apa yang harus orang tua lakukan jika buah hatinya terkenal secara instan?

Charlotte D’Alosio (kiri) dan ibunya Christina Ford (kanan). Foto: guardian.co.uk

Perkenalkan Charlotte D’Allesio, remaja putri berusia 16 tahun. Ketika ia datang ke konser Coachella pada 2014, ia beberapa kali ganti kostum, ambil swafoto lalu posting di Instagram. Sangat normal. Lalu, fotografer kawakan Amerika, Bryant Eslava meminta Charlotte dan temannya Josie bergaya di depan kamera. Tak berapa lama Bryant mengunggah foto remaja tersebut, tiba-tiba menjadi viral. Dengan tagar akun Charlotte, dalam hitungan menit follower-nya bertambah ribuan.

Charlotte adalah remaja biasa asal Kanada yang sedang berjuang masuk kampus UCLA. Seperti disarikan dari Guardian (24/07/2018), Charlotte terkejut dan sangat senang dengan ketenaran ini. Pengikut di Instagram tak lama menjadi seratus ribuan –menempatkannya sebagai “selebriti kecil” di jagat Instagram. Sekarang pengikutnya sudah mencapai setengah juta dan terus bertambah.

Disodorkan kontrak dari agensi Wilhelmina Models hingga jutaan dolar, Charlotte akhirnya memutuskan keluar dari sekolah demi mengejar karir seleb media sosial.

Nun jauh di London, Christina Ford ibunya, mantan produser iklan tampak cemas. Di usia menjelang 50 tahun, asam garam dunia hiburan sudah dikecap dan Christina selalu membimbing anaknya untuk mengutamakan pendidikan. Setelah bertahun menuntun pendidikan Charlotte ia tercengang karena hanya satu foto di Coachella, membuat dunia putrinya berubah. “Saya terbang ke LA, berusaha komunikasi dengannya tetapi ia tidak mau bertemu dan bicara denganku. Ia bersikukuh akan melanjutkan karirnya,” ucap Christian.

Selama bertahun ia tak sanggup melihat putrinya bersliweran di Twitter, Instagram dan Youtube. Hingga sebuah instastory dimana Charlotte menjadi viral ditonton puluhan ribu pengikut. Banyak dari pengikutnya tentu saja orang yang asing. Hingga sampai di titik pasrah ketika di jalanan London, sebuah butik memajang foto putrinya yang masih remaja. “Saya telah kehilangan dirinya,” kenangnya.

Ilustrasi oleh monarchwebworld.com

Berapa sebenarnya seleb medsos ini dibayar dan bagaimana kerjasama merk dagangnya? Sangat rumit, jelas Captiv8, sebuah lembaga analisis platform media sosial. Youtube masih teratas, dengan pendapatan terbanyak –7 juta subscriber dan lebih- dapat menghasilkan sekitar 4,3 miliar rupiah hanya dengan sebuah video yang memasarkan produk. Untuk Instagram dan Facebook, influencer terbesar bisa 2,1 hingga 2,4 miliar rupiah sekali unggah foto atau video. Bahkan seleb kecil-kecilan dengan pengikut minim 100 ribu bisa dapat sekitar 72 juta rupiah per hari.

Christina dan putrinya telah berbaikan. Namun pengalaman ini tetap menjadi absurd bagi Christina. Tak lama sebelum pemakaman ayah Christina, kakek Charlotte, mereka berkendara sambil instastory. Tiba-tiba rapper terkenal Amerika Drake, mengajak Facetiming. “Oke, ia sudah bergabung dengan Drake. Ini sudah kenyataan.”

Apa nasihat terbaik orang tua bagi anaknya yang beranjak terkenal dalam dunia yang sama sekali mereka buta terhadapnya? Bagaimana Anda melindungi buah hati dari buaian manajer artis yang ”nakal” yang suka memotong pendapatan anak tapi cara kerjanya berantakan?

Kelly Eastwood, seorang influencer asal London, yang memulai blog fashion sepuluh tahun lalu, menyebutkan bahwa orang tua harus waspada jika ada yang ingin mewakili kepentingan anaknya tanpa rekam jejak yang jelas. Ia sendiri telah menemukan manajer yang ideal. Setelah bertahun mencari, jatuh bangun. Kelly mengatakan orang tuanya telah suportif terhadap karirnya. Ia puas menjadi bintang sosial media menjelang usia ketimbang saat ia remaja. “Semua orang bicara mengenai ‘brand’ dirinya. Beruntung saya telah menemukan ‘brand’ dan jati diri saya sendiri. Anda dapat tertipu jika Anda masih muda, karena hal itu menyenangkan dan banyak hal gratis. Contoh tiket konser, tiket perjalanan, hingga operasi wajah gratis,” ucapnya.

Orang dewasa punya batasan jelas soal “kesuksesan” seperti uang, kekuasaan dan pengaruh. Namun saat remaja hal itu masih ambigu. Apakah salah jika anak berhenti sekolah demi menggapai rupiah jadi seleb media sosial akan lebih sukses ketimbang mereka yang berjuang berprestasi di pendidikan? Lebih lanjut, nilai apa yang akan Anda ajarkan kepada anak? Apakah Anda juga bisa menghindar dari fenomena ini?

Keamanan anak juga menjadi masalah. Christina menjadi gelisah manakala foto putrinya terpampang di seantero sekolah di LA.

Waktu berlalu, generasi pertama influencer dibawah umur macam Charlotte telah berusia 20. Ia menandatangani kontrak dengan manajemen artis dan berusaha mengkapitalisasi dirinya. Pacarnya, Presley Gerber, anak Cindy Crawford juga seorang influencer. Berdua mereka dikuntit paparazzi. Saat Charlotte mengunjungi ibunya di London, ia distop oleh beberapa fans fanatik. Bagi Christina ibunya, kesuksesan karir putrinya masih sulit diterima logika. “Sulit untuk mempercayai ia kini terkenal karena dalam pikiran saya ia tidak melakukan apa-apa,” katanya. Putrinya menjawab, “Bu, tenang saja.”

Christina Ford Foto: guardian.co.uk

Ekspresi Christina sangat filosofis. “Ia telah dewasa dan ini hidupnya, pilihannya, untuk itu saya menghargainya. Jika berpikir kembali biaya dan waktu yang dikorbankan untuk pendidikannya agar ia menjadi… artis yang terkenal. Apakah itu pekerjaan? Semua hal di dunia ini masih acak,” ucapnya.

Jadi bagaimana orang tua mengajarkan nilai-nilai dalam era selebriti instan seperti ini? Tidak terlalu mudah. Namun yang kita tidak sangka adalah seiring perjalanan, anak telah menemukan nilai-nilai hidupnya sendiri.

Tags: media sosialremaja
Tweet12Share19Share5Share
dewantara.id

dewantara.id

Related Posts

Menghilangkan Kecemasan Pekerjaan Dalam Waktu Libur

Menghilangkan Kecemasan Pekerjaan Dalam Waktu Libur

January 4, 2020
PFL Championship 2019: Kayla Harrison Merebut Sabuk Kelas Ringan Wanita dan Uang Sejuta Dollar

PFL Championship 2019: Kayla Harrison Merebut Sabuk Kelas Ringan Wanita dan Uang Sejuta Dollar

January 1, 2020
Penembakan Di Pangkalan Angkatan Laut  Amerika Serikat, 3 Orang Tewas

Penembakan Di Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat, 3 Orang Tewas

December 7, 2019
Bagaimana membuat perbincangan menarik? (Bagian 1)

Bagaimana Membuat Perbincangan Menarik? (Bagian 5-Habis)

June 1, 2019
Bagaimana Membuat Perbincangan Menarik? (Bagian 4)

Bagaimana Membuat Perbincangan Menarik? (Bagian 4)

May 14, 2019
Bagaimana Membuat Perbincangan Menarik? (Bagian 3)

Bagaimana Membuat Perbincangan Menarik? (Bagian 3)

May 7, 2019
Bagaimana Membuat Perbincangan Menarik? (Bagian 2)

Bagaimana Membuat Perbincangan Menarik? (Bagian 2)

May 6, 2019
Bagaimana membuat perbincangan menarik? (Bagian 1)

Bagaimana membuat perbincangan menarik? (Bagian 1)

May 3, 2019
Load More

Tentang Kami

Dewantara adalah situs informasi seputar kebudayaan khususnya lingkup pendidikan. Berisi artikel, berita, opini dan ulasan menarik lainnya. Dihuni oleh para penulis dan praktisi berpengalaman.

E-mail: jejaringdewantara@gmail.com
Yayasan Bintang Nusantara

Follow Us

Category

  • Advetorial
  • Dari Anda
  • Galeri
  • Garis Waktu
  • Internasional
  • Jejak
  • Jendela Dunia
  • Kabar
  • Kakiku
  • Komunitas
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • Opini
  • Praktisi
  • Profil
  • Sains
  • Seni Budaya
  • Siswa
  • Sosok
  • Tips
  • Uncategorized

Popular

  • SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • “Bahasa Melayu Sebagai Lingua Franca Masa Kurun Niaga”

    33 shares
    Share 13 Tweet 8

Recent News

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

March 23, 2025
Peresmian Ruang Kelas Masa Depan oleh Dirut PT.SPC Raymond, Direktur wilayah EMEA Google for Education Colin dan Staf Khusus Menteri Kemendikdasmen Rowi.

Google dan SPC Luncurkan ‘Ruang Kelas Masa Depan’, Kemdikdasmen, Pemprov Banten, dan KSRG Dukung

March 12, 2025

© 2018 Dewantara.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi

© 2018 Dewantara.id

Go to mobile version