Dewantara
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
Dewantara
No Result
View All Result
Home Seni Budaya

Si Doel The Movie : Melanjutkan Kisah Sebelumnya ke Layar Perak

Oleh : DC

dewantara.id by dewantara.id
August 4, 2018
in Seni Budaya
0
Si Doel The Movie : Melanjutkan Kisah Sebelumnya ke Layar Perak

Penonton Si Doel The Movie (DC)

76
SHARES
841
VIEWS
Share on TwitterShare on Facebook

Setelah penayangan terakhir di salahsatu stasiun televisi swasta, serial sinetron Si Doel dengan judul terakhir “Si Doel Anak Gedongan” kembali hadir melanjutkan kisah sebelumnya ke layar perak mulai 2 Agustus 2018, kali ini diberi judul “Si Doel The Movie”.

Sebelum penayangannya di bioskop, para penggemar Si Doel sudah lebih dulu dapat mengakses info tentang syuting dan promo film ini melalui instagram @si.rano dan @sidoelthemovie_ serta akun sosial media para pemain yang terlibat.

Si Doel The Movie (SDTM) masih menampilkan para pemain dalam versi sinetron, yaitu Si Doel sendiri (H. Rano Karno), Mak Nyak (Aminah Cendrakasih), Sarah (Cornelia Agatha), Zaenab (Maudy Koesnaedi), Atun (Suti Karno) maupun Mandra (H. Mandra YS). Selain itu, ada pemain baru seperti Abdullah –anak si Doel dan Sarah (Fahreyza Anugrah/Rey Bong). Tokoh lama yang sempat hilang pada serial sinteron “Si Doel Anak Sekolahan” karena dikisahkan kembali ke Belanda, Hans (Adam Jagwani), juga dihadirkan dalam film SDTM.

Hans, yang dipanggil si “idung gede” oleh Babeh Sabeni (Alm. Benyamin Sueb), menjadi tokoh yang ikut berperan dalam perjalanan kisah hidup Si Doel kali ini. Hans memberikan kesempatan Doel untuk mengunjungi Negeri Belanda ditemani Bang Mandra. Berdalih meminta bantuan Doel untuk membawakan beberapa keperluan Festival Budaya Betawi yang akan diadakan di Amsterdam. Padahal semua itu merupakan bagian rencana Sarah untuk mempertemukan Doel dengan putra mereka, Dul, yang belum pernah dijumpainya. Penulis tidak ingin memberikan spoiler bagaimana perjumpaan Doel dengan Dul, silakan pembaca lihat sendiri didalam filmnya.

Kamu Tim Sarah Atau Tim Zaenab?

Si Doel, dalam SDTM ditampilkan sebagai sosok yang sedikit bicara dan terlihat gusar, terutama ketika harus menghadapi pergumulan dalam hati kecilnya. Lainnya dari tokoh ini, ia tetap ditampilkan sebagai sosok yang teguh menjalankan kewajiban ibadah dan prinsip hidup, yang ditampakkan dalam scene ketika ia tetap sholat diatas pesawat saat perjalanannya ke Belanda maupun saat ia bimbang dalam menentukan pilihan.

Bagi para penggemar, film ini bisa dijadikan penuntas penasaran pada kelanjutan kisah tokoh-tokohnya, terutama bagi penggemar dua sosok perempuan yang sama-sama mencintai Si Doel, Sarah dan Zaenab. Tim Sarah dan Tim Zaenab, adalah dua kubu yang sudah hadir lebih dulu dan lebih melegenda dari Tim Edward dan Tim Jacob yang memperebutkan cinta Bella Swann dalam Film Twilight.

Kalau berbicara Sarah-Zaenab, berkaitan dengan siapa yang berhak mendapat cinta Doel. Sarah yang kaya, cantik, dan pintar atau Zaenab yang sederhana, manis, dan tulus. Dalam dokumen legal Doel-Sarah memang belum resmi bercerai, meski dalam agama mereka sudah bercerai, sebab telah berpisah selama 14 tahun. Sementara dengan Zaenab, Doel sudah menikahinya secara sirih. Namun apakah kesimpulan akhirnya Doel bersama Zaenab, sepertinya belum tentu begitu.

Mempertahankan Detil Lawas

Walaupun bangunan rumah yang pernah disewa almarhum Mas Karyo sudah mengalami perubahan, namun SDTM tetap mempertahankan beberapa properti lawas yang identik dengan suasana rumah Babeh Sabeni dan Mak Nyak. Penonton masih bisa melihat Oplet tua yang menjadi salahsatu sumber biaya kuliah Doel, Tanjidor yang pernah membuat Atun terjepit didalamnya, Sepeda Onthel milik Engkong (Alm. Pak Tile), Kursi dan Meja di ruang makan dan teras yang kerap menjadi tempat bercengkrama keluarga Sabeni dan tamu-tamunya, Bale tempat Almarhum Babeh Sabeni bersantai di teras, Ranjang kuno di kamar Mak Nyak dan si Doel, juga setrika arang yang masih digunakan oleh Atun.

Tidak hanya properti lawas yang menjadi detil dalam film ini, kebiasaan populer atau yang hits saat ini juga ikut hadir. Misalnya Doel yang memanggil taksi online untuk mengantar dirinya dan Bang Mandra ke Bandara, juga kelakuan bang Mandra yang ber-swafoto lalu mengirimnya melalui online messenger kepada Atun yang tidak bisa ikut ke Belanda juga muncul di film ini.

Detil lainnya adalah punch line yang diucapkan Hans kepada Doel dan Mandra. Pertama, soal kehidupan di Belanda, seperti biaya hidup dan parkir yang mahal di Belanda, sehingga Hans memilih menggunakan transportasi publik saat menjemput Doel dan Mandra di Bandara, juga menggunakan sepeda saat mengajak mereka makan di restoran.

Kedua, saat Doel duduk dikursi berhadapan dengan sungai lalu mengatakan kagum pada suasana negeri itu, namun Hans mengatakan sebaliknya. Sekali dua kali berkunjung mungkin akan menyenangkan, tapi tidak bagi mereka yang menetap disana, karena setiap hari harus bekerja keras untuk melangsungkan hidup.

Penghujung Kata

Keseluruhan film yang berdurasi singkat ini, cukup dapat mengobati kerinduan penggemar setia kisah Si Doel dan keluarganya. Disaat telah banyak ditinggalkan beberapa tokohnya yang lebih dulu berpulang, Film Si Doel beruntung masih memiliki sosok Mandra yang membawa kesegaran dalam film lewat tingkah laku maupun logat betawinya. Tidak lupa sosok Mak Nyak yang masih begitu natural dalam perannya, meski nampaknya butuh usaha ekstra untuk melakukan proses syuting ditengah keterbatasan kondisi Mak Nyak. (DC)

Tags: filmSi DoelSi Doel The MovieUlasan
Tweet19Share30Share8Share
dewantara.id

dewantara.id

Related Posts

Suguhan Sekian Semesta dalam Dr.Strange: Multiverse of Madness

Suguhan Sekian Semesta dalam Dr.Strange: Multiverse of Madness

May 11, 2022
Review Serial Hitam: Zombi Masuk Desa

Review Serial Hitam: Zombi Masuk Desa

August 17, 2021
The Falcon and Winter Soldier: Sambutlah “Black Captain America” yang Humanis dan Politis

The Falcon and Winter Soldier: Sambutlah “Black Captain America” yang Humanis dan Politis

June 9, 2021
A Quiet Place II: Tegang dan Seru Selevel Jurassic Park Lost World dan I’m Legend

A Quiet Place II: Tegang dan Seru Selevel Jurassic Park Lost World dan I’m Legend

June 9, 2021
Ulas Serial ‘Girl From Nowhere: Season 1’: Setan Itu Hanya Menggoda

Ulas Serial ‘Girl From Nowhere: Season 1’: Setan Itu Hanya Menggoda

June 7, 2021
Menyelami Masa Revolusi Indonesia lewat Idrus

Menyelami Masa Revolusi Indonesia lewat Idrus

April 18, 2020
Revolusi Indonesia Lewat Layar Lebar

Revolusi Indonesia Lewat Layar Lebar

April 15, 2020
Mentari di Raja Ampat: Wisata Terestrial Berbasis Konservasi

Mentari di Raja Ampat: Wisata Terestrial Berbasis Konservasi

January 24, 2020
Load More

Tentang Kami

Dewantara adalah situs informasi seputar kebudayaan khususnya lingkup pendidikan. Berisi artikel, berita, opini dan ulasan menarik lainnya. Dihuni oleh para penulis dan praktisi berpengalaman.

E-mail: jejaringdewantara@gmail.com
Yayasan Bintang Nusantara

Follow Us

Category

  • Advetorial
  • Dari Anda
  • Galeri
  • Garis Waktu
  • Internasional
  • Jejak
  • Jendela Dunia
  • Kabar
  • Kakiku
  • Komunitas
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • Opini
  • Praktisi
  • Profil
  • Sains
  • Seni Budaya
  • Siswa
  • Sosok
  • Tips
  • Uncategorized

Popular

  • SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • “Bahasa Melayu Sebagai Lingua Franca Masa Kurun Niaga”

    33 shares
    Share 13 Tweet 8

Recent News

Haul Akbar Syech Abdul Qodir Jailani di Link. Palas Berlangsung Semarak

Haul Akbar Syech Abdul Qodir Jailani di Link. Palas Berlangsung Semarak

October 6, 2025
LP-NU dan LAZISNU Kolaborasi Gelar Bazar Murah Telur

LP-NU dan LAZISNU Kolaborasi Gelar Bazar Murah Telur

August 31, 2025

© 2018 Dewantara.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi

© 2018 Dewantara.id

Go to mobile version