Dewantara, Uni Eropa dan India telah melarang tipe pesawat Boeing 737 Max memasuki wilayah udara mereka demi menjamin keselamatan penumpang.
Uni Eropa dan India bergabung Bersama daftar Panjang sejumlah negara dalam melarang sementara (suspending) jenis pesawat tersebut, dan termasuk di dalamnya Inggris.
Hal itu dilakukan setelah kecelakaan jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines pada Ahad (3/3/2019) yang menewaskan 157 orang yang berada di dalam pesawat. Dan kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan fatal yang melibatkan model 737 Max 8 dalam rentang waktu kurang dari lima bulan.
Pihak berwenang AmerikaSerikat (AS) mengatakan bahwa pesawat jenis 737 Max 8 masih tetap aman untuk terbang. Meskipun demikian, Asosiasi Flight Attendant AS (CWA) meminta Otoritas Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration-FAA), “untuk sementara, ground (melarang terbang; pen.) armada 737 Max yang ada di AS karena besarnya kekhawatiran.”
Kementrian Penerbangan Sipil India pada Rabu (6/3/2019) mengumumkan bahwa mereka akan melarang terbang pesawat-pesawat Boeing 737 , ‘secepatnya’. Lembaga tersebut menyatakan “Pesawat-pesawat akan dilarang terbang sampai diadakan modifikasi yang sesuai dan upaya keselamatan diambil demi memastikan keselamatan operasi penerbangan.”
Langkah yang diambil oleh India merupakan hal yang serupa dengan keputusan Komisi Keselamatan Penerbangan (Aviation Safety Agency-ASA) Uni Eropa yang mengatakan bahwa mereka suspending (melarang sementara; pen.) sebagai “tindakan pencegahan”.
Lebih awal pada hari Rabu (6/3/2019) yang sama, Otoritas Penerbangan Sipil (Civil Aviation Authority (CAA) Inggris menyatakan melarang pesawat-pesawat yang sama, dengan demikian bergabung juga dengan Tiongkok.
Para penyelidik menemukan kembali rekaman penerbangan dari pesawat Ethiopian Airlines dan saat ini sedang memeriksa data untuk menentukan penyebab jatuhnya pesawat.
ASA Uni Eropa menyatakan, “Investigasi kecelakaan saat ini sedang berlangsung dan masih terlalu dini untuk menggambarkan suatu kesimpulan tentang penyebab kecelakan.”
CAA Inggris menyatakan perintahnya akan tetap di tempatnya sampai pemberitahuan lebih lanjut. Termasuk di dalam pernyataan bahwa lembaga tersebut belum memiliki “informasi yang cukup” dari flight data recorder tentang kecelakaan fatal itu.
Tui Airways dan Norwegian Air, keduanya mengoperasikan Boeing Max 8 di Inggris sebagai bagian dari armada mereka. Penerbangan One Turkish Airlines ke Kota Birmingham terbang balik dan kembali ke Istanbul. Dan pesawat Norwegian Air dari Stockholm menuju Tel Aviv kembali ke Rumania.
Pernyataan Tui mengkonfirmasi bahwa pesawat 737 Max 8 mereka dilarang terbang. “Setiap pelanggan yang akan terbang hari ini (Rabu; pen.) menggunakan 737 Max 8 dari liburan mereka akan diterbangkan dengan pesawat lain.” dalam pertanyaannya. “Pelanggan yang akan bepergian dalam hari-hari yang akan datang diterbangkan dengan pesawat lain.”
Norwegian menyatakan maskapai mereka juga melarang sementara penerbangan yang menggunakan 737 Max 8 dan meminta maaf terhadap penumpang akan ketidaknyamanan.

Maskapai SpiceJet dari India yang diperkirakan memiliki 13 unit pesawat Boeing 737 Max 8 dalam armadanya, telah melarang terbang pesawat-pesawat tersebut. (BBC News)
A.M.