Dewantara
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi
Dewantara
No Result
View All Result
Home Seni Budaya

Ad Astra : Perjalanan Futuristik Para Pionir Luar Angkasa

dewantara.id by dewantara.id
September 22, 2019
in Seni Budaya
0
Ad Astra : Perjalanan Futuristik Para Pionir Luar Angkasa

foto: fabiusmaximus.com

111
SHARES
1.2k
VIEWS
Share on TwitterShare on Facebook

Dewantara – Sutradara James Gray pertama kali bekerja sama dengan Brad Pitt sebagai tokoh utama dalam Film Ad Astra. Ad Astra sendiri berarti “menuju bintang”, dan dalam satu kalimat yang lengkap, ada ungkapan bahasa latin: Ad Astra per Aspera” (Menuju bintang, melalui kesulitan).

Special Effect Bikin Ngeri

Ad Astra mengawali dengan mengajak penonton melihat betapa futuristiknya peradaban ummat manusia di masa depan. Astronot-astronot Amerika Serikat (AS) sudah demikian maju sehingga mampu membuat antena yang besar, kuat, dan menjulang tinggi sampai menyentuh batas luar dari troposfer. Adegan ketika terjadi masalah di antena menyuguhkan teknik special effect yang memukau namun tetap realistis. Tokoh Roy McBride (Brad Pitt) seorang astronot berpengalaman yang merupakan anak dari Clifford McBride (diperankan oleh Tommy Lee Jones). Clifford McBride dianggap pahlawan karena ia menjadi pionir astronot dunia yang menempuh perjalanan pertama kali menuju ujung Tata Surya melalui Proyek Lima, yang membawa sekolompok astronot sampai ke orbit Planet Neptunus.

Roy McBride hampir seumur hidupnya selalu kehilangan kehadiran sosok ayahnya. Ayahnya meninggalkan dia dan ibunya ketika Roy berusia 16 tahun. Dan ketika menginjak umur 29 tahun Roy mendengar bahwa ada masalah pada Proyek Luna dan keseluruhan proyek terputus komunikasinya dengan bumi.

Konflik utama dalam film ini adalah ketika breach, atau gelombang kejut yang melanda seluruh planet di sistem Tata Surya serta membahayakan keberlangsungan hidup spesies manusia, muncul. Hasil pelacakan terhadap breach menunjukkan bahwa breach berasal dari orbit Neptunus, dan di sana masih ada misi yang dikepalai oleh Clifford.

Sejak awal penonton melihat antena menjulang, dilanjutkan dengan proses perjalanan pesawat ulang-alik ke Bulan sampai ke Planet Mars, terakhir ke orbit Planet Neptunus. Penonton seperti menyaksikan pertunjukkan planetarium yang megah.

“Look at that, a beautiful blue marbell”. kata Kolonel Pruitt (diperankan oleh Donald Shuterland). foto: autoevolution.com

Beberapa Kesimpulan Menggantung

Film-film yang bertema petualangan luar angkasa seperti Ad Astra memang telah dibuat sebelumnya. Sebut saja Armageddon (1998), Gravity (2013), Interstellar (2014), dan Martian (2015). Seperti keempat film itu, ancaman apocalypse atau kiamat bagi ummat manusia menambah bumbu emosi dalam film. Sutradara James Gray dalam Ad Astra memilih fokus pada unsur psikologis hubungan ayah-anak melalui kisah Roy dan Clifford sampai pada puncak konflik antara keduanya di dalam pesawat ulang-alik Proyek Lima.

Pada bagian akhir film, Gray terkesan terburu-buru memberikan kesimpulan kepada penonton ketika akhirnya Roy mau menerima kenyataan dan kembali kepada istrinya, yang diperankan oleh Liv Tyler (bikin nostalgia dengan Armageddon nggak sih..?). Namun konflik Roy dengan perusahaan atau institusi Spacecom (dikisahkan seluruh misi manusia ke Bulan, Mars, dan Neptunus diprakarsai oleh Spacecom) tidak ada kejelasan. Lalu, apa saja yang telah dilakukan oleh Clifford selama “terasing” di Proyek Luna juga tidak ada kejelasan.

Sebagai penutup, saran penulis supaya anda yang akan menonton film ini harus menyukai film bergenre petualangan luar angkasa. Karena film berjalan lambat, tidak banyak aksi terjadi dalam film ini.

Bersama komunitas Movie Mania Cilegon pada Jumat (20/9/2019) yang telah memberi penulis tiket #GiveAway sehingga dapat menonton Ad Astra di Ramayana XXI

Ada satu sari pati romantis di akhir film ini yang cukup mengena. “Kadang kita bepergian jauh untuk mengejar hal yang berarti dalam hidup, tapi kita tidak sadar bahwa yang terutama berarti bagi kita ada di dekat kita”.

Ahmad Muttaqin

Tags: Ad AstraBrad PittJames GrayPetualangan Luar Angkasa
Tweet28Share44Share11Share
dewantara.id

dewantara.id

Related Posts

Suguhan Sekian Semesta dalam Dr.Strange: Multiverse of Madness

Suguhan Sekian Semesta dalam Dr.Strange: Multiverse of Madness

May 11, 2022
Review Serial Hitam: Zombi Masuk Desa

Review Serial Hitam: Zombi Masuk Desa

August 17, 2021
The Falcon and Winter Soldier: Sambutlah “Black Captain America” yang Humanis dan Politis

The Falcon and Winter Soldier: Sambutlah “Black Captain America” yang Humanis dan Politis

June 9, 2021
A Quiet Place II: Tegang dan Seru Selevel Jurassic Park Lost World dan I’m Legend

A Quiet Place II: Tegang dan Seru Selevel Jurassic Park Lost World dan I’m Legend

June 9, 2021
Ulas Serial ‘Girl From Nowhere: Season 1’: Setan Itu Hanya Menggoda

Ulas Serial ‘Girl From Nowhere: Season 1’: Setan Itu Hanya Menggoda

June 7, 2021
Menyelami Masa Revolusi Indonesia lewat Idrus

Menyelami Masa Revolusi Indonesia lewat Idrus

April 18, 2020
Revolusi Indonesia Lewat Layar Lebar

Revolusi Indonesia Lewat Layar Lebar

April 15, 2020
Mentari di Raja Ampat: Wisata Terestrial Berbasis Konservasi

Mentari di Raja Ampat: Wisata Terestrial Berbasis Konservasi

January 24, 2020
Load More

Tentang Kami

Dewantara adalah situs informasi seputar kebudayaan khususnya lingkup pendidikan. Berisi artikel, berita, opini dan ulasan menarik lainnya. Dihuni oleh para penulis dan praktisi berpengalaman.

E-mail: jejaringdewantara@gmail.com
Yayasan Bintang Nusantara

Follow Us

Category

  • Advetorial
  • Dari Anda
  • Galeri
  • Garis Waktu
  • Internasional
  • Jejak
  • Jendela Dunia
  • Kabar
  • Kakiku
  • Komunitas
  • Mahasiswa
  • Nasional
  • Opini
  • Praktisi
  • Profil
  • Sains
  • Seni Budaya
  • Siswa
  • Sosok
  • Tips
  • Uncategorized

Popular

  • SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    SMPN 5 Cilegon Serius untuk Jadi Sekolah Rujukan Google

    34 shares
    Share 14 Tweet 9
  • “Bahasa Melayu Sebagai Lingua Franca Masa Kurun Niaga”

    33 shares
    Share 13 Tweet 8

Recent News

LP-NU dan LAZISNU Kolaborasi Gelar Bazar Murah Telur

LP-NU dan LAZISNU Kolaborasi Gelar Bazar Murah Telur

August 31, 2025
LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

LAZISNU Kota Cilegon Menebar Manfaat melalui Berbagi Takjil Gratis

March 23, 2025

© 2018 Dewantara.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Internasional
  • Advetorial
  • Sosok
  • Jejak
  • Seni Budaya
  • Opini
  • Komunitas
  • Sains
  • Redaksi

© 2018 Dewantara.id

Go to mobile version